Yogyakarta (ANTARA News) - Yunadi Srimulyo (33), warga Dusun Delimas, Desa Delimas, Kecamatan Ceper, Klaten, berhasil menyelamatkan diri setelah melompat ke luar dari pesawat Garuda Indonesia GA-200 Boeing 737-400 yang meledak dan terbakar di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, Rabu, pukul 07.00 WIB. "Pendaratan memang tidak mulus, terasa ringan sekali, namun seketika terjadi benturan keras yang menyebabkan semua penumpang terbentur kursi, kemudian saya melihat ada api yang semakin membesar di sayap pesawat," katanya ketika dijumpai di RS Panti Rini, Rabu siang. Ia hanya mengalami memar ringan di bagian hidung karena wajahnya terbentur kursi setelah terjadi benturan keras serta luka bakar ringan di jari dan telapak tangan. Ketika api semakin membesar, seluruh penumpang panik dan berteriak sambil berusaha membuka pintu darurat di sebelah kanan. "Saya duduk di kursi 12E, dekat pintu darurat sebelah kanan, dan saat itu saya merasa akan terjadi sesuatu pada pesawat yang sudah berhenti. Tanpa pikir panjang saya melompat ke luar setelah pintu darurat terbuka," katanya. Ketika melompat Yunadi sempat membentur bagian pesawat yang sudah terbakar, bahkan api sempat pula membakar tubuhnya. Namun beruntung dia jatuh di areal sawah yang masih ada airnya. Spontan Yunadi mengguling-gulingkan tubuhnya ke genangan air hingga api mati. "Luka bakar ringan hanya saya alami di jari dan telapak tangannya," katanya. Setelah berhasil melompat dan memadamkan api di tubuhnya, Yunadi menuju ke arah jalan dan berusaha menyetop kendaraan agar dibantu ke rumah sakit. Ia mendapat `tumpangan` ke RS Panti Rini untuk mendapat perawatan. "Saya memakai jaket panjang hingga ke lutut, dan ini sangat membantu mencegah jilatan api," katanya. Yunadi selama ini bekerja di sebuah perusahaan mesin di Bucheon City, Korea Selatan. Dia pulang setelah habis masa kontrak selama tiga tahun. Ia berangkat dari Bandara Incheon pada Selasa (6/3) pukul 17.00 waktu setempat dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 23.00 WIB Selasa malam. "Saya menginap di bandara sambil menunggu pemberangkatan pesawat Garuda Indonesia hari ini (Rabu, 7/3) pukul 06.00 WIB ke Yogyakarta," katanya. Selama penerbangan semua berjalan baik, bahkan ketika akan mendarat awak pesawat mengumumkan bahwa pesawat beberapa saat lagi akan mendarat di bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Setelah diumumkan pesawat akan mendarat, hanya beberapa saat pesawat melakukan pendaratan, tetapi dirasakan tidak mulus hingga terjadi benturan keras dan menimbulkan percikan api yang terus membesar. "Saya tidak tahu berapa penumpang yang berhasil menyelamatkan diri. Saya berangkat dari Korea Selatan bersama empat teman lainnya, tiga selamat dan satu orang belum diketahui nasibnya," kata dia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007