Sebetulnya saya bisa maju langsung dengan partai politik, tidak ada risiko."
Jakarta (ANTARA News) - Calon petahana Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menilai bahwa negara tidak mungkin meniadakan partai politik, karena hal itu ibarat hidup tanpa oksigen.

"Tidak mungkin negara bisa berdiri sendiri meniadakan partai politik. Itu hidup tanpa oksigen, tidak mungkin," ujarnya saat deklarasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura DKI Jakarta mendukung Ahok di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Hati Nurani Rakyat (DPP Hanura), Jakarta, Sabtu.

Ahok mengatakan, keputusannya maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017 melalui jalur perseorangan bukan lah upaya mengerdilkan partai.

Dia mengaku, hanya mengikuti aspirasi rakyat dalam hal ini Teman Ahok yang mau bersusah payah mengumpulkan tanda tangan bagi dirinya untuk bisa maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017--2022.

"Jadi bukan mengerdilkan partai. Sebetulnya saya bisa maju langsung dengan partai politik, tidak ada risiko. Tapi, ada Teman Ahok yang datang. Mereka rupanya hampir memenuhi satu juta tandatangan, dan saya meyakini jika partai politik melihat hal ini mereka akan banyak bergabung," kata Ahok.

Ia pun mengapresiasi dukungan yang ditujukan Hanura kepada dirinya. Di saat orang mulai meragukan partai politik, Ahok menegaskan, nyatanya masih ada partai yang sesuai dengan hati nurani rakyat.

Hanura merupakan partai kedua yang resmi mendeklarasikan diri mendukung Ahok pada Pilkada 2017, setelah Partai NasDem di bawah kepemimpinan Surya Paloh menyatakan hal serupa.

Terkait isu bahwa Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat dan PDI Perjuangan akan turut mendukungnya Ahok menyiratkan bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan seluruh partai tersebut.

"Pengalaman saya dengan PKB dulu Gus Dur menjadi juru kampanye waktu saya maju sebagai calon Gubernur Bangka Belitung. Di sana Gus Dur menyatakan harapannya agar ada satu provinsi yang menjadi model melaksanakan sistem jaminan sosial nasional, dan kini DKI Jakarta menjadi model," ujarnya.

Untuk PAN, Ahok mengaku mengenal baik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. PAN juga telah menyatakan akan mendukung calon yang diinginkan rakyat.

"Kalau Demokrat, saya sudah ditelepon Pak Ruhut (Sitompul). Saya juga kenal dengan Mas Ibas, tapi saya tidak tahu. Untuk PDIP juga hubungan saya dengan Ibu Mega bisa dibilang seperti kakak beradik, atau seperti orang tua, hubungan saya dengan keluarga Pak Taufik Kiemas baik dari dulu," ujarnya.

Partai Hanura hari Sabtu ini mendeklarasikan dukungan terhadap calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada serentak 2017.

Menurut Ketua Umum DPP Hanura, Wiranto, keputusan dukungan itu diambil setelah melalui proses menyerap aspirasi dari tingkatan bawah.

Wiranto juga menegaskan bahwa Hanura tidak mendapatkan apapun atas dukungannya ini.

Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu menekankan bahwa atas dukungannya ini Hanura mengharapkan masyarakat DKI Jakarta ke masa depan bisa mendapatkan sebuah kelebihan berupa kenyamanan dan keamanan hidup.

Pewarta: Rangga pandu Asmara Jingga
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016