Jakarta (ANTARA News) - Tiga dari sembilan warga negara Australia yang menjadi korban terbakarnya pesawat Boeing 737-400 milik Maskapai Garuda Indonesia di Yogyakarta, dinyatakan selamat dan masih menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit di Yogyakarta. Tiga warga negara Australia yang selamat itu adalah Cynthia Banham yang mengalami luka bakar hingga 50 persen dan berada di RS Sardjito, serta anggota Australian Air Force Maichael Hatton (47) yang mengalami patah lengan, serta Kyle Quiland (23), kata Kepala Rumah Sakit Angkatan Udara Yogyakarta, Mayor Kes dr Juanedy kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu. Dua korban selamat terakhir itu, tambah dia, masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bethesda. Sedangkan enam warga Australia lainnya yang ikut dalam penerbangan Garuda bernomor GA-200 itu, hingga kini masih belum diketahui. "Enam warga Australia lainnya, sampai saat ini belum dapat dipastikan nasibnya karena proses pendataan dan identifikasi masih terus dilakukan," katanya. Sesaat setelah pesawat GA-200 yang melayani rute Jakarta-Yogyakarta, terbakar, sebagian besar korban termasuk sembilan warga asal Australia dilarikan ke RS AU Satrio Hardjo Loekito untuk mendapat penanganan medis. Sebagian besar korban yang mengalami luka parah dirujuk ke beberapa rumah sakit seperti RS Panti Rapih, RS Panti Rini, RS Bethesda dan RS dr Sardjito. PT Garuda Indonesia (Garuda) mengungkapkan, korban tewas dalam kecelakaan pesawat Garuda GA-200 di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Rabu pagi (7/3) mencapai 22 orang tewas dan 112 lainnya selamat. Sebelumnya Dirut Garuda Emirsyah Satar menyatakan jumlah korban tewas dalam kecelakaan tersebut mencapai 21 orang, seorang di antaranya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Ke-22 orang tewas itu 21 di antaranya adalah penumpang dan satu lainnya adalah awak kabin. Namun, Kepala Komunikasi Garuda, Pujobroto tidak merinci nama-nama korban yang meninggal karena dalam proses pendataan dan identifikasi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007