Yogyakarta (ANTARA News) - Dua unit Kotak Hitam pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-400 nomor penerbangan GA-200 yang terbakar di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Rabu (7/3) pagi, akan dibuka untuk diselidiki di Canberrra, Australia. "Kamis pagi ini, kedua kotak hitam pesawat Garuda sudah diserahkan secara resmi oleh pihak Lanud TNI AU Adisutjipto kepada tim KNKT, untuk selanjutnya dibawa ke Canberra, Australia," kata Ketua KNKT, Tatang Kusnadi, di Posko Kecelakaan Pesawat Garuda di Bandara Adisutjipto, Kamis. Didampingi Ketua Tim Penyelidik KNKT, Prof.Mardjono, ia menambahkan dua kotak hitam itu meliputi satu kotak hitam berisi rekaman terakhir pembicaraan antara pilot dan co-pilot, dan satu lagi berisi komunikasi kontak terakhir antara pilot dengan operator Bandara Adi Sutjipto. Kedua kotak hitam itu langsung dimasukkan dalam sebuah kotak dan disegel, kemudian dikirim ke Australia yang diperkirakan baru Jumat (9/3) siang sampai di Canberra. Menurut dia, pengiriman kotak hitam ke Australia dilakukan dengan pertimbangan negara itu mempunyai teknologi untuk membaca kotak hitam, sehingga bukan didasarkan pertimbangan ada warga Australia yang ikut mennjadi korban kecelakaan pesawat Garuda ini. Pengiriman kotak hitam ke Australia juga atas permintaan Indonesia sendiri, bukan keinginan Australia, dan anggota tim penyelidik KNKT, yakni Prof Marjono, akan ikut ke Australia untuk melakukan penyelidikan di sana. Ketika ditanya tentang sejauh mana hasil penyelidikan KNKT, ia mengemukakan saat ini yang dilakukan KNKT baru sebatas penyelidikan bangkai pesawat Garuda dan belum bisa mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2007