Jakarta (ANTARA News) - Jakarta (ANTARA News) - Sudah 15 tahun berlalu sejak Alexandra Asmasoebrata memutuskan untuk menggeluti dunia balap. 

Perempuan 27 tahun yang akrab disapa Andra itu menuturkan perubahannya setelah sekian lama berkarir sebagai pembalap hingga sisi lain dirinya yang belum banyak diketahui publik.

Berikut bincang-bincang antara pembalap perempuan pertama di Indonesia itu dengan Antara News beberapa waktu lalu:

Apa perbedaan yang Andra rasakan setelah 15 tahun jadi pembalap?
Aku merasa semakin ke sini semakin lebih baik di balapan walaupun menjadi pembalap yang makin baik tidak berarti selalu jadi pemenang. 

Namanya kompetisi ada kalah dan menang. Tapi experience itu membuat kita semakin matang. Pengalaman kalah, pengalaman menang, pengalaman kecelakaan itu membuat kita lebih baik. Pengalaman lebih buruk pun membuat kita lebih baik. 

Yang beda apa ya? Mungkin kalau di luar dunia balap aku menjadi lebih mature di luar arena balap. Banyak pelajaran dari dunia balap yang membentuk karakterku di luar balap. Jadi aku merasa karakter aku terbentuk karena dunia balap, bukan dari sekolah atau apa. Dari balapan banyak banget point of life, pelajaran hidup yang luar biasa.

Seperti apa?
Sangat membentuk karakter aku. Misalnya dalam aku membuat keputusan, aku menjadi orang yang lebih sportif. Sportivitas, kadang aku juga bisa menahan emosi. Aku menjadi orang yang sangat disiplin sama rules dan juga waktu. Itu dapatnya dari balap. 

Aku bisa menerima kekalahan, aku bisa bangkit dari keterpurukan, itu semua dari balap. Bagaimana caranya aku tahu teamwork, bagaimana aku tahu kesuksesan ini bukan cuma dari diri aku, itu semua dari balap. Karena dalam balapan aku punya tim yang luar biasa. Jadi aku rasa dari 15 tahun ini yang berubah adalah kehidupan di luar balap.

Sisi lain Andra yang belum banyak orang tahu?
Aku tuh kalau lagi balap jadi the meanest person. Jahat banget. Enggak suka diajak ngobrol, judes dan jutek. Tapi itu kalau lagi balap doang. Kalau lagi enggak balap sih santai. Dan di rumah aku, apalagi di kamar, enggak punya satu pun atribut yang mengingatkan aku pada balap. 

Kenapa?
I just don't like it. Itu kayak "oke gue pembalap, tapi itu di luar sana. Kalau di dalam rumah i'm so sick of it kalau harus melihat helm, piala, itu satu pun nggak ada."

Di rumah ada barang-barang tentang balap?
Di rumah ada, tapi di kamar enggak ada. Dan aku kalau di rumah jarang keluar kamar. Kamar adalah rumahku. Jadi enggak ada yang mengingatkan aku sama dunia balap, pajangan kek, itu juga enggak ada. 

Kesibukan tahun ini?
Balapan akan sedikit tahun ini karena sulit cari sponsor, perekonomian kita lagi agak berat ya di semua sisi. Dan aku lagi bergabung dengan CNN Indonesia jadi sports anchor.

Ingin coba hal lain di luar itu enggak? Nyanyi? Akting?
Enggak. Biarkan teman-temanku di sana saja di sana (menunjuk pada Eva Celia, Arifin Putra, Tatjana Saphira dan Aubry Beer yang sama-sama bergabung dalam kampanye sebuah minuman soda) Aku jadi pembalap saja. 

Cara Andra menginspirasi anak muda yang mau mengikuti jejak sebagai pembalap?
Aku suka jadi pembicara, menurut aku itu salah satu caranya. Aku ingin banget ada yang terinspirasi sama aku, aku ingin banget satu Indonesia ini bisa terinspirasi sama aku dan mereka ingin menjadi pembalap, terutama cewek-cewek. 

Kalau satu Indonesia susah ya, tapi at least ada satu orang saja yang terinspirasi sama aku, aku senang banget. Nggak perlu ngomong doang, ngajak, aku cuma pengin bekerja keras, membuktikan diriku dan orang bisa melihat hasil kemenangan aku. Dan orang bisa terinspirasi dari situ. 

Misalnya gini, "kalau gue saja bisa, pasti kalian juga bisa." Menurut aku enggak perlu dari kata-kata, tapi lihat dari action aku di mana aku harus bisa hebat dalam karier. 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016