Tadi (8/4), kami menyerahkan secara tertulis mengenai monorel kepada Presiden Jokowi secara langsung."
Semarang (ANTARA News) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi mengaku sudah menyampaikan rencana pembangunan monorel di Kota Atlas kepada Presiden RI Joko Widodo.

"Tadi (8/4), kami menyerahkan secara tertulis mengenai monorel kepada Presiden Jokowi secara langsung," kata Hendi, usai melepas peserta Karnaval Paskah Semarang 2016, di Semarang, Jumat.

Pada Jumat (6/4) ini, Hendi bersama sejumlah kepala daerah lainnya di Indonesia hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015 datang ke Istana Negara memenuhi undangan Presiden Joko Widodo.

Setibanya Bandara Ahmad Yani Semarang dari Jakarta, Hendi beserta wakilnya, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) langsung menuju Balai Kota Semarang untuk melepas Karnaval Paskah 2016.

Ia mengaku tidak sempat membicarakan secara khusus mengenai monorel dengan Presiden karena begitu banyak kepala daerah yang hadir sehingga langsung menyerahkan rencana itu secara tertulis.

"Pada prinsipnya, pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendukung percepatan pembangunan, khususnya infrastruktur. Kalau monorel, kami sampaikan langsung ke Presiden," katanya.

Hendi mengakui masyarakat memang menginginkan adanya transportasi massal yang murah, nyaman, dan terintegrasi sehingga dipilih mengembangkan BRT (bus rapid transit) Trans Semarang dan monorel.

"Saat ini, kami minta teman-teman melakukan kajian. Nanti kan muncul FS (feasibility study). Kami juga kontak beberapa jaringan swasta, baik dalam dan luar negeri yang mau berinvestasi," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi menyatakan dukungannya atas rencana pembangunan monorel, asalkan terintegrasi dengan jalur Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Purwodadi).

Tentunya, kata politikus PDI Perjuangan itu, pembangunan monorel sebagai moda transportasi massal cukup efektif dalam mengurangi kepadatan lalu lintas kendaraan pribadi di jalan raya.

"Memang sudah ada rencana dari Wali kota (Hendi, red.). Kami ingin ada anggaran back up dari pemerintah pusat, ya, nanti setelah ada DED (detail engineering design)," kata Supriyadi.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016