Karena dengan adanya simpang tersebut, kendaraan tidak akan lagi saling bersinggungan. Jadi, saya rasa bisa mengurangi sampai 50 persen kemacetan di kawasan itu."
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku optimistis pembangunan simpang susun Semanggi akan mampu mengurangi kemacetan di kawasan tersebut hingga 50 persen.

"Karena dengan adanya simpang tersebut, kendaraan tidak akan lagi saling bersinggungan. Jadi, saya rasa bisa mengurangi sampai 50 persen kemacetan di kawasan itu," kata Basuki saat groundbreaking simpang susun Semanggi di Taman Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, simpang susun Semanggi itu akan membuat kendaraan yang dari Jalan Gatot Subroto tidak bersinggungan dengan kendaraan di Jalan Sudirman.

Seperti diketahui, terdapat dua simpang susun yang dibangun di kawasan Semanggi, antara lain dari arah Grogol ke Blok M sepanjang 796 meter dan arah Polda ke Monas dengan panjang 826 meter.

Dia menuturkan dengan keberadaan simpang susun tersebut, maka kendaraan dari arah Grogol menuju Blok M tidak perlu lagi masuk melalui kupingan Semanggi. Begitu juga dengan kendaraan dari arah Polda menuju Monas.

"Dengan adanya simpang susun Semanggi, maka diharapkan tidak ada lagi kendaraan yang bertabrakan pada saat belok. Saya rasa konsep simpang susun ini baik sekali," tutur Ahok.

Sementara itu, dana untuk pembangunan simpang susun tersebut berasal dari kewajiban anak perusahaan asal Jepang Mori Company, yaitu PT Mitra Panca Persada. Sedangkan kontraktor yang melakukan pembangunannya adalah PT Wijaya Karya (Wika).

Lebih lanjut, anggaran yang dibutuhkan, yakni sebesar Rp360 miliar dengan rincian Rp345 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp15 miliar untuk biaya konsultan.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016