Kuta, Bali (ANTARA News) - TNI menjadikan organisasi sosial dan olahraga internasional atau Conseil International du Sport Militaire (CISM) sebagai salah satu media meningkatkan diplomasi militer di dunia secara terbuka.

"CISM merupakan media untuk diplomasi terbuka dan bentuk baru operasi TNI dalam operasi militer selain perang untuk menciptakan kondisi damai," kata Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayor Jenderal Setyo Sularso, usai membuka pertemuan CISM Asia IV, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Menurut dia, pertemuan tersebut memiliki nilai starategis bagi TNI dan Indonesia selain diplomasi terbuka, juga mempererat hubungan diplomasi di antara negara anggota dan non-anggota di kawasan Asia dan Oseanina.

Pertemuan tingkat Asia itu juga berpeluang bagi Indonesia dalam menjalin kerja sama di sektor lain seperti perdagangan, ekonomi kreatif, budaya dan pariwisata.

Melaui forum tersebut, TNI juga berharap meningkatkan prestasi nasional bidang olahraga. Indonesia telah menjadi anggota CISM sejak 2010 dengan jumlah anggota mencapai 134 negara.

Organisasi itu berkedudukan di Brusel, Belgia, dengan visi meningkatkan stabilitas keamanan dan perdamaian dunia melalui olahraga.

Keanggotaan Indonesia dalam forum itu diharapkan mempelopori gerakan perdamaian dan persahabatan negara-negara di kawaaan Oceania.

Pada pertemuan tertinggi di Pulau Dewata, dibahas sejumlah hal di antaranya pelaksanaan koordinasi pembuatan perencanaan, pelaporan, dan menyatukan persepsi untuk memperjuangkan kepentingan bersama para anggota Asia pada pertemuan berikutnya.

Pada pertemuan kali ini dihadiri perwakilan dari 21 negara di Asia di antaranya Iran, Korea Utara, Korea Selatan, Kuwait, Saudi Arabia, Pakistan, Palestina, Uni Emirate Arab, negara Timor Timur, Qatar, dan Vietnam.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016