Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Jacques Chirac diperkirakan akan mengumumkan pengunduran dirinya Ahad, setelah lebih dari 40 tahun dia menjadi politisi terkemuka di Prancis. Pemimpin berumur 74 tahun itu akan mengumumkan dalam pidato radio dan televisi kepada bangsanya, apakah dia akan bertarung lagi dalam pemilihan presiden yang akan diselenggarakan enam pekan mendatang. Isi dari pengumumannya sampai saat ini masih dirahasiakan oleh Istana Elysee, namun hampir mendekati konsensus bahwa dia akan menjelaskan mengapa dia memutuskan tidak berusaha untuk memperpanjang masa jabatannya yang ketiga. Pejabat-pejabat yang dinominasikan dalam pertarungan akan diumumkan Jum`at depan. Dalam hal ini Chirac bersikap terbuka sampai saat terakhir pilihannya untuk bertarung lagi atau tidak, meskipun jajak-pendapat memperlihatkan bahwa dia tidak mempunyai peluang untuk menang lagi. Namun dalam pekan-pekan terakhir ini, seperti dilansir AFP, dia memberikan beberapa isyarat untuk mundur. Ia mengatakan kepada pewawancara televisi pada bulan lalu, bahwa `inilah saatnya dia menikmati hidupnya setelah berpolitik` dan bahwa dia berharap untuk mengabdi kepada Prancis `dalam kapasitas yang lain.` Presiden juga menjadi tuan rumah bagi tiga pertemuan internasional mengenai masalah-masalah terkenal yang akan melekat di hatinya, yakni masalah Lebanon, lingkungan hidup dan hubungan Prancis-Afrika, dan dalam pekan ini dia akan menghadiri apa yang dipandang luas sebagai perpisahannya dengan pertemuan puncak Uni Eropa. Jika ada persoalan yang agak menggelitik mengenai keputusan Chirac adalah adanya spekulasi yang berpusat pada apakah dia akan menggunakan siaran untuk mendukung kandidat sayap kanan, Menteri Dalam Negeri Nicolas Sarkozy, yang juga mantan ketua Perhimpunan untuk Gerakan Populer (UMP) yang berkuasa. Sarkozy, 52 tahun, dalam jejak pendapat hanya selisih sedikit dari perolehan tokoh sosialis Segolene Royal, namun sekarang menghadapi tantangan baru dari kandidat pihak tengah, Francois Bayrou, ketua Uni Demokrasi Prancis (UDF), yang peringkatnya meningkat tajam pada bulan lalu. Chirac dan Sarkozy - yang punya hubungan sejak lama - telah melakukan pembicaraan pada pekan lalu, dan Sarkozy mengatakan, bahwa dia menjelaskan apa rencana presiden terhadap siarannya. Saat berbicara di televisi Prancis 2, pemimpin UMP itu mengatakan bahwa publik pendukung Chirac termasuk orang-orang Prancis yang masih belum memiliki kepastian akan memilih siapa. Meskipun demikian, kalangan partai mengatakan mereka tidak berharap presiden membuat pernyataan dukungan secara terang-terangan. Secara luas, Chirac dihargai dan dihormati oleh politisi-politisi yang pernah membantu dalam kabinetnya. Jean-Pierre Raffarin, perdana menteri Chirac dari tahun 2002 sampai 2005, Ahad lalu mengatakan bahwa kemundurannya akan menjadi peristiwa yang sangat penting dalam sejarah politik. Chirac memulai karier politiknya pada tahun 1962 sebagai penasehat pada perdana menteri Georges Pompidou, dan menjadi anggota kabinet pada tahun 1967. Dia dua kali menjabat sebagai perdana menteri, dan selama 18 tahun menjadi walikota Paris, serta dua kali berturut-turut menerima mandat sebagai presiden.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007