Gunung Kidul (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam dua hari terakhir menyebabkan wilayah Patuk dan Gedangsari dilanda tanah longsor di enam titik.

Kasi Darurat dan Logistik BPBD Gunung Kidul Sutaryono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan tanah longsor di Kecamatan Patuk menerjang dua dusun di Desa Putat, meliputi Dusun Plumbungan dan Dusun Putat II.

Untuk Dusun Plumbungan, lereng bukit ambrol dan menimpa lahan pertanian. Selain itu, dua rumah warga di dekat bukit juga terancam tertimbun.

"Di Dusun Putat II beberapa penggal jalan tergerus termasuk selokan meluap, sehingga material longsoran sebagian menutup jalan," katanya.

Dia mengatakan hujan deras juga menyebabkan dua rumah penduduk Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari yang mengalami rusak berat akibat diterjang longsor, masing-masing rumah Basuki (34), Dusun Mertelu RT05/RW03 Desa Mertelu dan rumah Sumarno (35) di Dusun Mertelu Kulon RT02/RW02 Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari.

Sebanyak dua rumah itu mengalami kerusakan pada dinding dan sebagian atap rumah, akibat tertimpa longsoran tanah bercampur batu.

"Pagi tadi warga dan tim BPBD langsung melakukan kerja bakti untuk membersihkan material," katanya.

Pihaknya masih menghitung jumlah kerugian akibat bencana tersebut. BPBD sudah menyalurkan bantuan berupa makanan dan menurunkan relawan TRC untuk membantu korban.

"Kami sudah menyerahkan bantuan, dan saat ini masih kita data untuk kerugiannya," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dukuh Plumbungan Sulistyo mengatakan longsor di wilayahnya dipicu hujan deras yang mengguyur menjelang magrib (16/4).

Keesokan harinya, Minggu (17/4), pihaknya menerima laporan dari warga terkait dengan bencana itu.

"Hujan berlangsung sekitar dua jam, tebing longsor menimpa lahan pertanian," kata Sulistyo.

Akibat peristiwa itu, lahan pertanian padi milik warga yang baru saja ditanami benih padi rusak parah tertimbun material longsoran. Penduduk langsung dikoordinir untuk melakukan gotong royong.

"Jumlah luasan lahan rusak akibat longsor belum bisa kami sampaikan karena terjadi di sejumlah titik," ujarnya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016