Kami hanya ingin menyambut kedatangan Pak Jokowi saja karena kami tinggal di Berlin
London (ANTARA News) - Antusias masyarakat Indonesia di luar negeri untuk bisa berjumpa dengan Presiden Joko Widodo sangat besar bahkan lima ibu rumah tangga di Berlin sampai menunggu selama enam jam untuk bisa berjumpa dengan Jokowi yang tengah melakukan kunjungan kerja di beberapa negara di Eropa.

"Wah kami semua sangat senang walaupun kami diusir polisi untuk menjauh pintu masuk, tetapi malah Pak Jokowi yang samperin kita," ujar Liany Walukouw kepada Antara London, Senin subuh.

Liany ibu rumah tangga bersuamikan orang Jerman bersama rekan-rekannya rela menunggu sampai enam jam agar bisa berjumpa dengan sang pemimpin. "Benar-benar kita merasa diperhatikan," ujar Liany lagi menunggu sejak pukul tiga siang waktu setempat di depan hotel Adlon.

Sementara pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Jakowi bersama rombongan baru mendarat pada pukul 20.45 dan tiba di hotel pada pukul 21.15 malam waktu Jerman.

Liany mengakui inisiatif untuk menyambut Presiden Jokowi datang dari rekannya Maya Flender. "Dia yang mengajak kami untuk datang ke hotel Adlon," kata Liany yang mengaku senang sekali dan merasa puas bisa berjabat tangan dengan Presiden Jakowi.

Tadi kami bertujuh ibu rumah tangga semua dan tiga orang pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Jerman hanya ingin menyambut kedatangan Presiden Jakowi. "Kami hanya ingin menyambut kedatangan Pak Jokowi saja karena kami tinggal di Berlin," ujarnya.

Liany yang menunggu bersama Maya Flender, Lia, Diyas, Prisilia, Anne dan Fransisca, sempat ditanya tujuan mereka datang ke hotel Adlon. "Apa mau demo? Saya bilang kami datang untuk menyambut Presiden yang berkunjung ke Berlin," katanya.



KBRI London

Sementara itu KBRI London mengunakan cara cerdas untuk mengantisipasi membludaknya warga Indonesia di Inggris yang ingin datang dalam acara temu masyarakat yang digelar di Wisma Nusantara, Selasa (19/4) malam.

Minister Counsellor Pensosbud KBRI London Dino Kusnadi kepada Antara London, Senin mengakui Eventbrite (pengatur acara)  baru kali ini dipakai untuk mengatur agar ada kesempatan yang adil dan tidak pilih kasih buat seluruh masyarakat Indonesia yang ingin hadir dalam acara temu masyarakat baik yang WNI maupun Indonesia yang bukan WNI.

Menurut Dino Kusnadi, dalam jasa layanan eventbrite semula menyediakan undangan 1.000 sesuai kapasitas wisma, namun melihat animo masyarakat ditambah menjadi 1.250 kursi.

Saat ini khusus diaspora dan pelajar sudah diterima 1.058 konfirmasi kehadiran. Sedangkan keluarga KBRI dan delegasi dari Jakarta mencapai sekitar 250, ujarnya menambahkan dalam acara temu Presiden KBRI bekerjasama dengan PPI UK akan melakukan live streaming dan disiarkan langsung di radio PPI.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016