Jangan dipakai beli pulsa, tapi untuk gizi balita, jangan dipakai suaminya untuk beli rokok
Bandung (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan masyarakat yang menerima dana Program Keluarga Harapan (PKH) jangan dibelikan rokok atau barang yang bukan peruntukannya, tetapi untuk kebutuhan pokok yang dapat menunjang kesehatan.

"Jangan dipakai beli pulsa, tapi untuk gizi balita, jangan dipakai suaminya untuk beli rokok," kata Khofifah saat penyerahan dana PKH kepada masyarakat di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa.

Ia menuturkan masyarakat khususnya kaum ibu yang mendapatkan program PKH ibu hamil, bayi dan balita agar digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak.

Jika sepulangnya menerima dana PKH kemudian diminta suaminya untuk beli rokok, Khofifah menyarankan agar tidak diberikan.

"Kalau nanti pulang ditanya suaminya mana uang dari PKH, suaminya mau minta untuk beli rokok, dikasih apa dikasih," kata Khofifah dihadapan ibu-ibu penerima PKH.

Ia mengingatkan kepada petugas pendamping PKH agar selalu mengingatkan peruntukan dana bantuan pemerintah tersebut.

Ia menjelaskan PKH untuk ibu hamil dan bayi seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi agar ibunya sehat dan anaknya lahir sehat.

"Pendamping PKH harus memberikan penjelasan ini untuk gizi ibu hamil, untuk bayi dan balita, tidak boleh untuk lain-lain," katanya.

Khofifah menyebutkan bahwa  besaran dana PKH untuk ibu hamil dan memiliki bayi dari kalangan tidak mampu sebesar Rp1,2 juta yang diberikan bertahap sebanyak empat kali dalam setahun.

Ia berharap program tersebut dapat berjalan sesuai harapan pemerintah untuk menjadikan anak bangsa Indonesia yang sehat dan cerdas.

"Kalau sudah ibunya sehat harapannya bayinya juga sehat," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016