Bandung (ANTARA News) - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat Agus Toyib menyatakan kerusuhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy di Bandung hanya membakar bangunan bagian depan, sedangkan ruang narapidana tidak dibakar.

"Blok narapidana tidak terbakar, mereka tidak membakar blok," kata Agus di lokasi bekas kebakaran bangunan Lapas Banceuy, Bandung, Sabtu.

Ia menyebutkan bangunan yang terbakar pada umumnya hanya gedung perkantoran seperti ruang keamanan, kunjungan, kegiatan kerja, perpustakaan dan ruangan kepala regi keamanan, selain dua mobil ambulans yang diparkir dalam Lapas Banceuy yang dibakar narapidana.

"Memang mereka menyerang ke depan, dia tidak membakar blok tapi membakar kantor," kata Agus.

Ia menuturkan peristiwa itu bermula ketika Sabtu pukul 07.00 WIB petugas membuka semua pintu ruang tahanan untuk pemeriksaan rutin mendata penghuni narapidana.

Ketika pintu dibuka para narapidana berbuat ribut dan menyerang ruangan kantor di bagian depan.

"Setiap jam 7 pagi kita selalu hitung saat apel, ketika membuka kamar, dari situ berawal membuat keributan," kata Agus.

Selanjutnya narapidana memasuki ruangan bagian depan hingga muncul kobaran api dalam ruangan, sedangkan petugas yang berjaga sudah menyelamatkan diri dari amukan narapidana dengan keluar dari Lapas Banceuy.

"Awal kebakarannya tidak tahu karena begitu cepat, pegawai kita sudah mulai keluar menyelamatkan diri, karena sudah brutal," kata Agus.

Aksi itu dipicu ketidakpuasan narapidana terhadap kebijakan Lapas Banceuy ketika seorang narapidana tewas dan kasusnya langsung diserahkan kepada polisi.

Ratusan narapidana masih menempati ruang sel Lapas Banceuy, sedangkan polisi menggelandang tiga provokator kerusuhan.

Situasi Lapas Banceuy Sabtu malam sudah terlihat tenang dengan polisi berjaga-jaga di luar dan dalam Lapas.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016