Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka turun  3,52 poin atau 0,07 persen menjadi 4.911,21 poin pada Senin pagi.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,88 poin (0,10 persen) menjadi 851,98.

"Faktor teknikal menjadi salah satu yang menekan IHSG. Setelah mengalami penguatan pekan lalu, harga saham di BEI mulai masuk ke area jenuh beli sehingga investor cenderung menahan transaksinya," kata Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.

Selain itu, dia melanjutkan, kekhawatiran mengenai rencana bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) menaikan suku bunganya masih membayangi pelaku pasar. Ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga hingga 50 basis poin hingga akhir tahun ini.

"Kondisi itu masih terus diwaspadai investor selain juga harga-harga komoditi yang masih cenderung turun," katanya.

Kendati demikian ia berharap ekonomi Indonesia yang masih dapat dikatakan sedang melaju dan menunjukkan perbaikan dapat menahan tekanan indeks BEI lebih dalam.

Tren penguatan rupiah terhadap dolar AS yang terjadi sejak awal tahun 2016 dan inflasi yang tejaga sesuai asumsi APBN dapat menjadi katalis positif bagi pasar.

Ia menambahkan rencana pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi tahap XII juga akan ditanggapi positif oleh pelaku pasar saham di dalam negeri.

Sementara analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan keputusan Bank Indonesia (BI) mematok suku bunga 6,75 persen menunjukkan ekonomi Indonesia masih stabil dan penerapan acuan baru seven day reverse repo rate dinilai positif oleh pasar.

"Kondisi itu yang akan menjaga kinerja IHSG dan masih berpotensi menguat pada pekan ini untuk menguji level 4.925--4.950 poin," katanya.

Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng melemah 82,53 poin (0,38 persen) ke level 21.384,51; indeks Nikkei turun 127,25 poin (0,71 persen) ke level 17.447,24; dan Straits Times melemah 23,20 poin (0,78 persen) ke posisi 2.917,95.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016