Malang (ANTARA News) - Kapolresta Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Erwin Chahara Rusmana, menegaskan kasus pembunuhan massal yang disertai bunuhdiri pelaku dianggap selesai, karena tersangka tewas bersama korban. "Sesuai perundang-undangan kasus ini bisa dihentikan dan kami segera menerbitkan Surat Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap tersangka Mercy, karena yang bersangkutan juga tewas," katanya ketika dihubungi di Malang, Selasa. Sesuai aturan dan prosedur hukum yang ada, katanya, tersangka yang bisa dihentikan penyidikannya melalui SP3 di antaranya adalah tersangka meninggal, mengalami gangguan jiwa (sakit jiwa) dan mengalami sakit permanen. Ia mengakui pemeriksaan intensif terhadap suami korban, Hendri Suwarno belum bisa maksimal, karena Hendri masih mengalami syok berat dan dikhawatirkan dia tidak tahan mentalnya. Sementara keterangan empat orang saksi masing-masing Yudi Caesar (adik Mercy), Putri Ayudiah Adi (keponakan suami Mercy), Hengki Febrianto (keponakan suami Mercy) dan Rudi Suwarno (adik suami Mercy) diperoleh kesimpulan, jika kasus itu murni bermotif masalah keluarga. Selain tidak meneruskan proses hukum kasus tersebut, katanya, pihaknya juga tidak melakukan otopsi terhadap jenazah para korban, karena selain atas permintaan keluarga juga dikuatkan dengan bukti-bukti yang ada di lapangan. Sementara itu, salah seorang petugas kepolisian mengatakan tindakan nekad pelaku bunuh diri Junania Mercy (35), warga Jalan Taman Sakura No 12, Kota Malang, yang sebelumnya membunuh keempat anaknya lebih dulu, sudah direncanakan dengan matang. "Dugaan adanya perencanaan matang itu dikuatkan dengan beberapa barang bukti (BB) yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), mulai dari serbuk putih, selongsong kapsul, HP untuk merekam detik-detik akhir keempat anaknya serta surat wasiat Mercy," kata salah seorang petugas kepolisian Polresta Malang. Setelah meminumkan kapsul kepada anak-anaknya, Mercy masih menunggu reaksi dari kapsul tersebut, ketika keempat anaknya sudah tidak bernyawa dan merapikan posisi "tidur" anak-anaknya, baru dirinya menyusul minum racun yang diduga potas itu hingga tewas. Menurut rencana jenazah kelima korban, yang ditempatkan di tiga peti dan saat ini disemayamkan di Yayasan Gotong Royong, akan dikremasi di Krematorium Junrejo-Batu, Jumat (16/3) mendatang. Seperti diketahui Junania Mercy sebelum melakukan bunuh diri, terlebih dahulu membunuh keempat anaknya masing-masing Athena Latonia (11), Prisessa Ladova (9), Hendrison (7) dan Al Cein (1,5) dengan meminumkan racun yang sudah dikemas dalam kapsul. (*)

Copyright © ANTARA 2007