Jakarta (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren Darussunah yang juga pernah menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub wafat, Kamis (28/04) pukul pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Hermina, Ciputat.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempunyai kesan tersendiri atas kepergian ulama yang juga pernah dipercaya sebagai Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

“Dia ulama besar kita semua kehilangan. Dia tidak sekedar ulama, alim, tapi juga guru besar di bidang ilmu hadits,” terang Menag usai bertakziah ke kediaman Almarhum, Ciputat, Kamis.

Menurut Menag, ilmu hadist sangat penting bagi umat Islam di Indonesia. Keberadaan para ahli hadits pada era sekarang juga sangat diperlukan karena relevansi ilmu hadits dalam kontek kekinian. Karena itu, Menag mengaku sangat kehilangan ketika ada ahli hadits yang wafat.

“Mudah-mudahan para santrinya mampu melanjutkan dan menggantikan posisi dia,” harap Menag.

“Saya meminta umat Islam melakukan shalat ghaib di tempatnya masing dan mendoakan yang terbaik bagi almarhum dan keluarganya,” tambahnya.

KH Ali Mustafa Yaqub lahir di Batang, Jawa Tengah, 2 Maret 1952 dikenal sebagai ulama yang kritis terhadap isu-isu agama. Dia sempat nyantri di Pondok Pesantren Seblak Jombang dan Pesantren Tebuireng Jombang.

Sebagai ahli ilmu hadits, tercatat sejumlah karya KH Ali Mustafa Yaqub dalam bidang hadis, antara lain: Imam al-Bukhari dan Metodologi Kritik dalam Ilmu Hadits (1991), Kritik Hadits (1995), Sejarah dan Metode Dakwah Nabi (1997), Peran Ilmu Hadits dalam Pembinaan Hukum Islam (1999), serta Kerukunan Umat dalam Perspektif al-Quran dan Hadits (2000).

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016