Bojonegoro (ANTARA News) - Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Region Jawa Area Cepu di Cepu, Jateng, merugi sekitar 60.000 barrel atau 3.120.000 dolar Amerika Serikat (AS), akibat produksi penambangan minyak mentah (crude oi ) di Desa Wonocolo, Hargomulyo dan Mbeji Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Jawa Timur, sudah delapan bulan dijual ke luar negeri. "Pertamina akan meninjau kembali kontrak kerja dengan KUD Bogo Sasono di dalam menangani pengelolaan minyak mentah tradisional di Bojonegoro,untuk mencari pola model baru pengelolaan yang lebih tepat," kata Humas Pertamina EP Region Jawa Area Cepu, Angadewi Widyastuti, kepada ANTARA News, seusai Rapat Koordinasi Penanganan Produksi minyak Mentah Blok Cepu di Aula Mapolwil, Selasa. Menurut dia, Pertamina tidak akan menutup penambangan minyak mentah tradisional di Bojonegoro itu, meskipun dianggap sudah tidak produktif lagi. Hanya saja, lanjutnya, kontrak kerja Pertamina dengan KUD Bogo Sasono, dengan masa kontrak 2006-2009, akan ditinjau kembali untuk mencari pemecahan pola kontrak kerja yang lebih tepat agar bisa saling menguntungkan. "Polanya bagaimana, ya masih akan kita carikan," katanya. Dijelaskannya, para penambang minyak mentah di Bojonegoro itu, setiap hari mampu memproduksi 250 barrel dan hasilnya tidak tidak dseitorkan ke Pertamina sejak Agustus 2006 lalu. Diperkirakan kerugian produksi minyak mentah yang tidak disetorkan ke Pertamina mencapai 60.000 barrel dengan nilai 3.120.000 dolar AS. "Ini berdasarkan perhitungan harga minyak sekarang per barrel 52 US dolar," jelasnya. Anggadewi Widyastusi, membandingkan penambangan tradisonal minyak mentah di Desa Ngedok dan Semanggi Kecamatan Jepon, Blora, Jawa Tengah, yang dikelola masyarakat , sejak 1999 tidak ada masalah. Penambangan minyak mentah di Blora itu per harinya mampu memproduksi 300 barrel, dan semuanya disetorkan ke Pertamina Cepu. "Imbalan jasa penambangan di Blora masih di bawah penambangan minyak mentah di Bojonegoro yang sekarang ini per liternya Rp560," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007