Port Au Prince (ANTARA News) - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, disambut oleh massa penghuni pemukiman kumuh di Haiti, setelah tiba untuk kunjungan singkat melihat bantuan Venezuela bagi negara miskin itu, Selasa. Chavez, yang telah mengunjungi negara-negara Amerika Latin bersamaan dengan kunjungan musuh ideologinya, Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, ke lima negara di kawasan itu, melambaikan tangan kepada para pendukungnya ketika disambut Presiden Rene Preval di Bandara Port Au Prince. "Rakyat Haiti adalah rakyat yang heroik, sangat heroik tapi sangat tertindas," kata Chavez berbicara melalui seorang penerjemah sesaat setelah tiba. "Saya datang ke sini untuk menegaskan kecintaan kami dan komitmen kami pada Haiti," ujarnya. Ia menimpali, "Fakta bahwa kita dapat berjalan dan berlari dengan rakyat ini adalah suatu hal yang membanggakan." Chavez mendapat sambutan hangat di negara termiskin di belahan Bumi Barat itu. Banyak dari massa yang menyambut adalah para pendukung mantan Presiden Jean Bertrand Aristide, yang digulingkan, dan berlari bersama dengan konvoi kendaraan yang mengawal Chavez melalui jalan-jalan ibukota negara itu. Beberapa orang dapat mendekati dan menyentuh pemimpin Venezuela yang merakyat itu menerobos satu pengawalan polisi untuk melakukan kontak, ketika ia memberikan salam kepada para penyambut. "Panjang umur Chavez, matilah Bush," teriak massa. "Ketika Chavez mengatakan ia ingin membantu Haiti, ia sungguh-sungguh dan membuktikannya," kata Magalie Demosthenes, sambil mengibarkan bendera Venzuela. Dia menimpali, "Ia tidak seperti sejumlah negara kaya yang melakukan penghinaan terhadap anda sebelum memberikan sesuatu kepada anda." Bush tidak populer di kalangan rakyat Haiti, karena banyak di antara mereka berpendapat AS membantu menggulingkan Aristide, kendati pun AS membantah pernyataan bahwa mantan pendeta yang merakyat itu diculik. Aristide meninggalkan Haiti pada Februari 2004 dalam satu revolusi bersenjata dan tekanan AS bersama Prancis untuk menyingkirkannya. Ia kini tinggal dalam pengasingan di Afrika Selatan. "Presiden Chavez peduli pada massa yang miskin dan ia mengecam penculikan terhadap Presiden Aristide," kata Mesadieu Denis (30), pendukung Aristide. Haiti masuk dalam satu program Venezuela untuk memberikan perlakuan khusus syarat-syarat pembayaran untuk minyak, yang disebut Petrocaribe. Preval mengatakan, Perjanjian Petrocaribe akan membantu Haiti menghemat 150 juta dolar AS setahun, uang itu dapat digunakan untuk program sosial di negara termiskin di benua Amerika itu. Venezuela juga setuju memberikan sekitar 120 juta dolar AS dalam bentuk hibah untuk proyek-proyek pembangunan dan program sosial. Venezuel bersama dengan Kuba juga akan membiayai lima pusat pembangkit listrik kepada Haiti yang mengalami kekurangan listrik, kata pejabat setempat. Chavez sebelumnya mengunjungi Nikaragua dan Jamaika, Senin, sebelum menuju Haiti. Sementara itu, Bush di saat yang sama berada di Guatemala untuk persinggahan kedua dalam lawatan regionalnya. Kuatir dengan pengaruh Chavez yang meningkat, Bush menggunakan kunjungannya untuk berusaha meningkatkan hubungan dengan para pemimpin kanan dan kiri moderat di Amerika Latin. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007