Surabaya (ANTARA News) - Meskipun saat ini sudah tidak ada lagi pelanggaran wilayah yang dilakukan kapal-kapal perang Malaysia, namun empat Kapal Perang TNI AL (KRI) tidak ditarik dari blok Ambalat di Laut Sulawesi. Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Kadispen Koarmatim), Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful, kepada ANTARA News di Surabaya, Rabu mengemukakan bahwa keempat kapal yang masih siaga itu adalah KRI Weling, KRI Keris, KRI Ki Hadjar Dewantara dan KRI Untung Suropati. "Sekarang memang sudah tidak ada lagi kapal Malaysia yang masuk ke Ambalat. Tapi kapal TNI AL tetap siaga dibantu dengan satu pesawat intai maritim jenis Casa. Beberapa waktu Pangarmatim, Laksda TNI Moekhlas Sidik, sempat ke Ambalat untuk meninjau prajurit dan memberikan pengertian kepada mereka," katanya. Ia mengemukakan, saat ini personel TNI AL yang bertugas mengamankan blok yang diduga kaya minyak itu tetap berpegang pada aturan yang ada. Mereka tidak diperbolehkan mengeluarkan tembakan kecuali kapal Malaysia mengeluarkan tembakan. "Kami berharap semoga proses diplomasi untuk menyelesaikan blok Ambalat itu segera membawa hasil. Masalahnya adalah Malaysia juga mengklaim bahwa Ambalat itu merupakan wilayahnya," katanya. Sebelumnya, Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksda TNI Moekhlas Sidik, mengemukakan bahwa pihaknya belum akan menambah kekuatan kapal perangnya untuk menjaga blok Ambalat. "Empat kekuatan kapal perang yang melakukan patroli di sana sekarang masih bisa menanggulangi. Meskipun demikian, kami juga menyiapkan kapal lain jika dibutuhkan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007