Nuremberg, Jerman (ANTARA News) - Komisaris Hubungan Luar Negeri Uni Eropa Benita Ferrero-Waldner hari Kamis menyeru ASEAN menekan Myanmar memperbaiki rekam jejak hak asasi manusia negeri itu dan membebaskan peraih penghargaan Nobel Aung San Suu Kyi, yang menjalani tahanan rumah sejak 2003. Ferrero-Waldner mencatat pengecualian atas larangan visa Uni Eropa atas menteri Myanmar, yang dibuat untuk konferensi ASEAN, "menunjukkan bahwa kami selalu merundingkan pertanyaan mengenai hak asasi manusia". Permasalahan itu akan dibicarakan dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri Uni Eropa dan ASEAN di Nuremberg, kota di Jerman selatan, kata dia. "Yang ingin kami lihat adalah perubahan di Myanmar dan ini tentu saja --saya ingin katakan-- langkah pertama," katanya. "Kami belum melihat itu, namun kami kira, kami akan menuju ke sana dan saya kira hal itu juga akan dilakukan oleh rekan kami ASEAN, untuk benar-benar membawa mereka dalam keadaan lebih...menuju hak asasi manusia, menuju demokrasi, memiliki dialog nasional dan akhirnya melihat Aung San Suu Kyi dibebaskan," kata Ferrero-Waldner. Keanggotaan Myanmar dalam ASEAN memberikan rintangan berarti bagi tujuan Uni Eropa untuk melakukan kesepakatan pasar bebas dengan ASEAN, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007