Jember (ANTARA News) - Sebanyak tiga siswa kelas lima di SDN Kertosari 3, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur dipaksa untuk mengikuti ujian akhir sekolah oleh oknum guru sekolah setempat.

"Awalnya saya tidak tahu kalau diminta untuk mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) dan saya bersama dua teman lainnya diminta pulang untuk mengambil seragam merah putih pada hari Sabtu (14/5)," kata salah seorang siswa yang dipaksa mengikuti UAS berinisial FR di Jember, Senin.

Ketiga siswa tersebut difoto dengan memakai seragam lengkap oleh oknum guru, kemudian ketiga siswa yang duduk di kelas 5 SD tersebut diminta untuk masuk sekolah pada Senin.

"Semua teman saya libur dan ternyata kami bertiga disuruh ikut ujian akhir sekolah untuk siswa kelas 6, sehingga bukan atas nama kami," tuturnya.

Namun saat ketiga siswa kelas 5 itu masuk sekolah, Kepala SDN Kertosari 3 Fakih mengetahuinya dan meminta mereka pulang, sehingga ketiga siswa itu belum sempat mengerjakan soal-soal UAS.

Habi Khotib, salah seorang wali murid yang anaknya dipaksa ikut UAS yang sekaligus Ketua Komite SDN Kertosari 3 mengaku kaget anaknya yang masih duduk dibangku kelas 5 SDN berangkat sekolah pada saat UAS digelar secara serentak.

"Saya juga heran kenapa anak saya masuk sekolah, padahal teman-temannya libur karena ada UAS siswa kelas 6," tuturnya kepada sejumlah wartawan.

Ia tidak tahu menahu terkait dengan upaya oknum guru yang mengikutkan anaknya menjadi peserta UAS karena tidak pernah mendapat pemberitahuan dari pihak sekolah yang bersangkutan.

Sementara Kepala SDN Kertosari 3 Fakih saat dikonfirmasi mengakui adanya insiden tersebut dan pihaknya sempat mendapat kabar bahwa tiga siswa dari 20 siswa yang akan mengikuti UAS tiba-tiba mengundurkan diri.

"Kami sudah berusaha agar ketiga siswa yang mengundurkan diri itu ikut UAS, tetapi tetap mereka tidak mau. Kemudian sempat ada guru yang mengusulkan untuk mencari tiga siswa pengganti dari kelas lima, namun saya tidak menyetujui atau menolak karena masih bingung," tuturnya.

Setelah dipertimbangkan dengan matang, lanjut dia, pihak sekolah meminta tiga siswa tersebut untuk pulang dan tidak mengikuti UAS, sehingga mereka tidak sampai mengerjakan soal UAS yang digelar secara serentak itu.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016