diperlukan kerja sama seluruh sekolah juga siswa dan siswi agar memahami kerugian dampak dari bullying
Jakarta (ANTARA) -
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang bahayanya perundungan (bullying) kepada sekitar seratus siswa SD.
 
Sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya bullying yang dilaksanakan di halaman SDN 11 dan 12 Pagi Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin, diikuti oleh kepala sekolah, tenaga pengajar dan staf, serta siswa kelas III hingga kelas VI yang berjumlah sekitar seratus.
 
Sri Yatmini menuturkan bullying wajib dicegah sedini mungkin karena sangat berdampak buruk terhadap korban dan pelaku.
 
"Peristiwa ini pun bisa terjadi saat jenjang sekolah dasar hingga menengah yang menjadi kenakalan remaja saat ini," katanya.
 
Bila ada siswa yang mengalami bullying diharapkan agar secepatnya melaporkan kepada guru ataupun keluarga untuk segera ditindaklanjuti.

Tujuan sosialisasi tersebut agar siswa dan siswi dapat menjaga diri dari tindakan yang dapat merugikan orang lain dan dirinya sendiri seperti tindakan pelecehan.

"Untuk mengatasi bullying diperlukan kerja sama seluruh sekolah juga siswa dan siswi agar memahami kerugian dampak dari bullying," paparnya.

Dengan adanya pembekalan ini, tambah Sri, diharapkan para tenaga pendidik dan pelajar dapat memahami dampaknya serta sanksinya. Sehingga, diharapkan dapat mencegah adanya aksi bullying di sekolah ataupun di luar sekolah.
 
"Intinya kepada para tenaga pendidik atau guru untuk memberikan pemahaman terkait bahaya perundungan kepada anak didiknya. Ini lo bullying, kadang perbedaan itu masih belum bisa dipahami dan menyebabkan konflik antara anak," tuturnya.

Sri pun meminta kepada para pelajar untuk menghindari dari perbuatan tersebut karena beresiko melanggar hukum sehingga berakibat merugikan diri sendiri ketika berhadapan dengan hukum.
Baca juga: Polisi ajak orang tua bangun komunikasi dengan anak cegah perundungan
Baca juga: Mensos khawatir meningkatnya kasus anak depresi akibat perundungan
Baca juga: Pelaku perundungan, sebagian besar korban perilaku serupa

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024