Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sedang menyiapkan sistem registrasi untuk penyusunan Nomor Induk Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia.

"Saat ini baru kami siapkan sistemnya, dan pada akhir tahun 2016 ditargetkan selesai. Melalui sistem itu kami akan melakukan pendataan dan pemetaan tenaga kependidikan di PTN," kata Direktur Karir dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kemristekdikti Bunyamin Maftuh di Yogyakarta, Selasa.

Usai membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Jenjang Terampil, Bunyamin mengatakan pada awal 2017 pendataan tenaga kependidikan di PTN se-Indonesia diharapkan bisa dimulai.

"Selama ini baru dosen atau tenaga pendidik yang sudah memiliki nomor induk (Nomor Induk Dosen Nasional/NIDN), sedangkan tenaga kependidikan yang merupakan tenaga profesi dalam membantu proses pendidikan belum ada," katanya.

Ia mengatakan tenaga kependidikan yang membantu proses pendidikan atau belajar mengajar itu antara lain pustakawan, arsiparis, pranata komputer, pranata humas, dan pranata laboratorium atau laboran.

"Namun, tidak semua PTN memiliki kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan yang sama. Padahal, keberadaan mereka sangat penting bagi peningkatan kualitas pendidikan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan "databased" untuk peningkatan kualitas dan sebaran tenaga kependidikan di PTN. Dengan data tersebut bisa dilakukan pemetaan untuk pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kependidikan.

"Sistem registrasi Nomor Induk Tenaga Kependidikan itu akan dilakukan untuk PTN terlebih dahulu, baru kemudian perguruan tinggi swasta (PTS). Jumlah PTN di Indonesia sebanyak 121 perguruan tinggi dan PTS mencapai 4.000 perguruan tinggi," kata Bunyamin.

Kasubdit Karir Tenaga Kependidikan Kemristekdikti Ferry Ramadhan mengatakan Diklat Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Jenjang Terampil itu diikuti 60 orang dari 28 perguruan tinggi dan sekolah menengah atas (SMA).

"Diklat yang berlangsung hingga 20 Mei 2016 itu merupakan kegiatan tahunan untuk meningkatkan kemampuan pranata laboratorium. Hal itu penting karena pranata laboratorium memiliki peran strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan," kata Ferry.

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016