Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dua negara serumpun Indonesia dan Malaysia tengah mempererat kerjasama kepariwisataan dengan merancang program satu destinasi (tujuan wisata) untuk dua negara yang akan diberi nama Inma (Indonesia-Malaysia) atau Main (Malaysia-Indonesia). Menteri Pariwisata Malaysia, YB Datuk Seri Tengku Adnan bin Tengku Mansor, dalam jumpa pers usai membuka Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2007 di Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan bahwa kedua negara sepakat untuk mempercepat realisasi program itu. "Ini sedang kita usahakan, bila saya pergi, saya akan ke Indonesia dan ke Jakarta juga, tidak akan lama lagi, kita akan ungkap supaya kita bisa bertemu dengan semua pihak di Indonesia bersama operator-operator pariwisata," katanya menjawab pertanyaan ANTARA. Melalui program destinasi, kedua negara itu akan bekerjasama sebagai satu paket tujuan wisata bagi turis-turis kedua negara maupun negara lain. Selain program destinasi itu, kata Datuk Seri Tengku Adnan, kedua negara juga sudah menyelesaikan beberapa kesepakatan antara lain mengenai kerjasama penyediaan tenaga-tenaga sektor pariwisata Malaysia dari Indonesia. Indonesia, katanya, sudah sepakat untuk mengirimkan tenaga-tenaga kerja itu, terutama untuk wisata spa dan Kerajaan Malaysia sudah memutuskan untuk menurunkan batasan umur bagi tenaga kerja Indonesia dari tidak kurang dari 23 tahun menjadi tidak kurang dari 21 tahun. Dalam bisnis perhotelan, Malaysia dan Indonesia juga sudah sepakat untuk mempermudah hubungan bisnis antar pengusaha hotel di dua negara. Pengusaha perhotelan Malaysia, kata menteri, sudah bisa langsung berhubungan dengan counterpart-counterpart di Indonesia tanpa harus melalui agen-agen di Malaysia. "Itu adalah salah satu yang sudah kita bicarakan dalam bincang-bincang dengan Bapak Jero Wacik (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia), dengan Bapak Kepala Perdana Menteri Malaysia, dengan Bapak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) dulu dalam bulan Desember, itu sudah kita selesaikan," jelasnya. Lebih lanjut, Datuk Seri Tengku Adnan juga menjelaskan bahwa dalam kunjungannya ke Bali beberapa waktu lalu, ia juga sudah membicarakan sebuah kerjasama dengan otoritas pariwisata setempat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan Bali dan Langkawi, Malaysia. Malaysia tertarik bekerjasama dengan Bali, karena tingkat kunjungan wisatawan Russia ke Bali cukup tinggi dan Malaysia ingin para turis itu juga mengunjungi Langkawi, katanya. "Tapi kita akan percepatkan (penyelesaian) masalah," demikian Datuk Seri Tengku Adnan bin Tengku Mansor.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007