Bandung (ANTARA News) - Pedagang menggelar aksi unjuk rasa setelah terjadinya kebakaran pasar sementara Pasopati, Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu, dengan menutup jalan nasional Bandung-Tasikmalaya hingga menyebabkan kemacetan pada dua arah.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pedagang di Tempat Pasar Sementara (TPS) Pasopati, Limbangan turun ke Jalan Raya Limbangan untuk menutup jalan.

"Meblokade jalur Jalan Raya Limbangan, dengan cara duduk di tengah jalan raya, membakar ban bekas dan baliho, meletakan batu, kursi, meja di tengah jalan raya," kata Yusri melalui telepon seluler.

Ia mengatakan akibat aksi warga itu arus kendaraan Jalan Raya dari Bandung menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya terhambat.

"Akibat kegiatan warga TPS tersebut jalur Jalan Raya Limbangan lumpuh total dari kedua arah," katanya.

Sementara situasi massa, kata dia, terpantau aman terkendali, Kepala Polres Garut dan bupati juga sudah berada di lokasi.

"Situasi sampai dengan sekarang terpantau relatif kondusif, Kapolres dan Bupati Garut masih di TKP," katanya.

Aksi tersebut berlangsung setelah kejadian kebakaran menghanguskan bangunan tempat sementara Pasar Limbangan di Lapangan Pasopati.

Pedagang menempati pasar sementara itu karena pasar utama Kecamatan Limbangan sedang dibangun oleh PT Elva pengembang pasar tersebut.

Pedagang melakukan aksi dengan mendatangi lokasi Pasar Baru Limbangan, kemudian berorasi menuntut pengembang Pasar Limbangan PT. Elva untuk bertanggungjawab terhadap kejadian kebakaran tersebut.

Aksi pedagang itu karena menganggap kejadian kebakaran di pasar sementara adalah tindakan dari PT. Elva.

Aksi warga tersebut mendapatkan pengamanan dari kepolisian, TNI dan aparat pemerintah setempat.

Sebelumnya, peristiwa kebakaran pasar sementara itu diketahui terjadi Rabu sekitar pukul 01.30 WIB.

Seorang pedagang, Pian mengatakan kobaran api sudah terlihat besar lalu menghanguskan bangunan kios di pasar tersebut.

Warga maupun pedagang berupaya memadamkan kobaran api tersebut dengan peralatan seadanya.

"Api sulit dipadamkan, mobil pemadam telat datangnya," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016