Bengkulu (ANTARA News) - Depertemen Pertanian (Deptan) selama lima tahun ke depan (2007-2012) menargetken revitalisasi perekebunan sebanyak dua juta hektar (Ha) meliputi sawit 1,5 juta Ha, karet 300 ribu Ha dan kakao 200 ribu Ha. "Revitalisasi itu merupakan upaya meningkatkan perkebunan rakyat dan mengentaskan kemiskinan serta untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan penyerapan tenaga kerja," kata Direktur Jenderal Budidaya Tanaman Tahunan Deptan Mukti Sarjana di Bengkulu, Jumat. Menurut dia, dalam revitalisasi itu pengelolaan berkebunan diserahkan kepada masyarakat yang akan didampingi perusahaan perkebunan untuk optimalisasinya. Kegiatan revitalisasi akan dibiyai dengan dana kredit dari lima perbankan yang telah ditunjuk oleh pemerintah, yakni BRI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, BPD Sumatera Barat dan BPD Sumatera Utara. Perbankan telah mengalokasikan dana Rp25 triliun untuk kegiatan itu, dengan rincian dari BRI Rp15 triliun, Bank Mandiri Rp11 triliun, Bank Bukopin Rp1 triliun, BPD Sumbar Rp900 miliar dan BPD Sumut Rp500 miliar. Untuk membantu para petani, pemerintah akan mensubsidi bunga kredit bank itu sehingga masyarakat hanya dibebankan membayar bunga sebesar 10 persen per tahun. "Jadi kalau nanti bank menetapkan bunga 18 persen per tahun, yang delapan persen akan dibayar oleh pemerintah. Petani tetap hanya membayar 10 persen saja," katanya. Karena sifatnya membantu petani, ada tengang waktu lima tahun untuk perkebunan sawit dan kakao, tujuh tahun untuk karet dalam pengembalian kredit. Petani mulai mencicil kreditnya setelah kebunnya menghasilkan, dan jumlah cicilan per bulan akan disesuaikan dengan penghasilan mereka, jelasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007