Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang menghasilkan lulusan calon guru SD, SMP hingga SMU/SMK antara negeri dan swasta belum perlu bekerjasama membentuk konsorsium, agar menghasilkan calon guru berkualitas, kata Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dr Bedjo Sujanto, Mpd. "Kami mengusulkan, sejumlah LPTK di setiap provinsi melakukan kerja sama membentuk konsorsium antara LPTK milik pemerintah dan swasta guna memenuhi standar perkuliaha dan kelulusan, seperti menyusun kurikulum, bantuan dosen dan evaluasi belajar mahasiswa," katanya menjawab pers di Jakarta, Jumat malam. Menurut dia, sebagian besar dari 270 LPTK yang terdiri 30 LPTK negeri dan 240 LPTK milik swata, belum memenuhi standar mutu pendidikan, sehingga banyak masyarakat yang menilai kualitas lulusan LPTK saat masih belum berkualitas. Bedjo menilai, rendahnya kualitas lulusan LPTK di Indonesia akibat belum melaksanakan standar proses perkuliahan, penetapan kurikulum dan penilain kululusan, seperti dosen jarang bertatap muka dengan mahasiswa, memberikan nilai bagus kepada mahasiswa tanpa melihat kehadiran kuliah dan minimnya sarana perkuliahan. Pakar administrasi pendidikan itu berharap, penyelenggara LPTK yang sudah memenuhi ketentuan pemerintah, seperti Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) dan sekolah tinggi ilmu pendidikan (STIK) milik pemerintah agar membantu LPTK swasta untuk dapat menghasilkan lulusan berkualitas. "Masa depan kualitas pendidikan SD, SMP dan SMU/SMK ditentukan oleh kualitas lulusan dari LPTK, sehingga pemerintah perlu memperketat pengawasan penyelenggaraan LPTK yang belum memenuhi standar pendidikan tinggi," katanya. Apalagi, katanya, LPTK seperti FKIP dan STIK yang memenuhi persyarakat seperti sarana dan prasarana pendidikan (laboatarium, gedung, perpustakaan), dosen yang cukup dan kemampuan teknologi informasi, nantinya akan menjadi tempat pengujian sertifikasi guru sesuai diperintahkan UU No 14/2005 tentang guru dan dosen. "Sekitar 2,1 juta guru negeri dan swasta se-Indonesia harus mendapatkan sertifikasi kemampuan mengajar pada tingkatan tertentu, guna mendapat tunjangan profesi minimal satu kali gaji per bulan, sehingga peran LPTK yang berkualitas nantinya diperlukan untuk melaksanakan tugas sebagai lembaga penguji sertifikat guru," katanya. Bedjo Sujanto menyatakan optimistis bahwa LPTK sebagai penghasil guru berkualitas akan menjadi pilihan calon mahasiswa yang pandai untuk masuk ke pendidikan keguruan itu, sehingga mereka mampu mencetak lulusan pendidikan SD, SMP, SMU/SMP yang berkulaitas dan mampu bersaing di dunia internasional. Dia menambahkan, Rektor UNJ akan mewisuda sebanyak 1.450 lulusan program DIII, S-1, S-2 dan S-3 semester genap tahun 2006/2007, di kampus UNJ Rawamangun Jakarta, Sabtu (17/3).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007