Cianjur (ANTARA News) - Pemupukan dengan menggunakan nutrisi saputra diharapkan bisa mendongkrak produksi tanaman padi jenis Pandanwangi yang selama ini dikenal sebagai maskot bagi Kabupaten Cianjur sebagai salah satu sentra beras terkemuka di Jabar. Wakil Bupati Cianjur, H Drs Dadang Sufinato MM, mengungkapkan hal tersebut belum lama ini saat menghadiri ekspos program pertanian di Pondok Tani Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur. Menurut Dadang, Kabupaten Cianjur merupakan daerah sentra padi dan telah memberikan kontribusi sebesar 8,5 persen untuk Jawa Barat dan Nasional, oleh karena itu, peningkatan produksi padi di Kabupaten Cianjur sangat penting dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan. "Untuk meningkatkan produksi padi telah dilakukan berbagai upaya, baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi maupun diversifikasi. Yang hasilnya produksi padi di Kabupaten Cianjur setiap tahun selalu mengalami surplus dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi penduduknya, sehingga kelebihan dari kebutuhan dapat disalurkan kepada daerah-daerah seperti Jakarta, Bandung dan daerah lainnya," kata Dadang. Lebih lanjut ia mengatakan, sebagai kabupaten yang memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan ekonomi yang berbasis agribisnis, maka pertanian organik merupakan salah satu peluang untuk memenuhi permintaan pasar global yang menginginkan produk pertanian bebas bahan kimia. "Karena itu penggunaan nutrisi saputra diharapkan bisa lebih menggenjot hasil tanaman padi khas Cianjur seperti Pandanwangi mapupun Pandanputri," sambungnya. Sementara itu salah seorang praktisi pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ir Budiono, ketika mengadakan presentasi pupuk nutrisi Saputra dan bibit padi Hibrida, Kamis (8/3) di tempat yang sama mengungkapkan, formula ciptaan Saputra itu semula diberi nama teknologi pembentukan nutrisi esensial. "Formula nutrisi esensial tersebut mampu meningkatkan produktivitas panen padi dan hal itu sudah dibuktikan di beberapa daerah, antara lain, Karawang dan Bantul, Jogja," katanya. Ia meyakini, Indonesia sebenarnya bisa terbebas dari problem pangan apabila nutrisi saputra bisa dimasyarakatkan. hal ini didasarkan pada keberhasilan uji coba formulanya di lahan pertanian di sejumlah daerah di tanah air. "Di beberapa daerah itu, nutrisi esensial ciptaan Saputra mampu melipatgandakan hasil pertanian dan mampu mendatangkan potensi bisnis ratusan triliun rupiah," sambungnya. Dijelaskan Budiono, dalam satu hektare lahan sawah, nutrisi esensial bisa menghasilkan keuntungan usaha padi dengan nominal Rp10 juta sehingga jika ditotal, dalam setahun, maka sawah petani bisa mendatangkan keuntungan Rp30 juta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007