Jakarta (ANTARA News) - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang dijadwalkan berlangsung 8 Agustus tahun ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan siap mendeklarasikan bakal calon wakil gubernur yang akan maju bersama Adang Daradjatun. "Saya berharap pekan ini, sudah dideklarasikan pasangan cagub dan cawagub. Saat ini kita sedang mengolahnya," kata Presiden PKS, Tifatul Sembiring, seusai Musyawarah VI Majelis Syuro di Jakarta, Minggu. Disinggung sejumlah wacana nama yang sudah muncul, Tifatul menyebutkan sejumlah nama berasal dari internal partai seperti Dani Anwar, Igo Ilham, dan Ahmad Heryawan. Sementara itu, Partai Golkar, PDI-P, Partai Demokrat serta belasan partai politik lainnya telah sepakat mencalonkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau yang akrab dengan sapaan Foke sebagai bakal calon gubernur ibu kota tahun 2007-2012. Namun mereka juga belum menetapkan bakal calon wakil gubernur untuk mendampingi Fauzi Bowo. Setuju presiden, S-1 Dimintai komentarnya mengenai persyaratan bagi presiden berpendidikan minimal sarjana (S1), Tifatul menyatakan sangat setuju. "Saya setuju S1 untuk presiden, tapi untuk DPR dan DPRD, saya setuju pendidikan minimal SMU," katanya. Batasan minimal SMU, lanjut Tifatul, dengan pertimbangan karena hanya dua persen rakyat yang pendidikannya sampai ke tingkat perguruan tinggi (PT). Tifatul menjelaskan pendidikan minimal sarjana untuk presiden, karena isu ke depan bangsa ini adalah kesejahteraan, sehingga perlu presiden yang berpendidikan S1 ke atas. "Saya tidak menampikkan siapa pun yang jadi presiden, silakan. Namun, dengan pendidikan S1 paling tidak dapat menyampaikan ide-ide yang tersistematis. Saya tidak menghalangi siapa pun. Saya juga tidak akan mencalonkan diri," katanya. Sebelumnya, pada Rabu (14/3) pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri menyosialisasikan hasil revisi atau penyempurnaan RUU paket politik kepada perwakilan partai-partai politik yang dikemas dalam acara konsultasi. Salah satu pasal yang menjadi sorotan dari hasil revisi itu adalah mengenai syarat capres dan cawapres 2009 minimal harus sarjana. Syarat itu dinilai sangat penting untuk meningkatkan kualitas pemimpin nasional dan penyesuaian dengan tingkat kemampuan perkembangan masyarakat. (*)

Copyright © ANTARA 2007