Banda Aceh (ANTARA News) - Masyarakat nelayan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dihebohkan dengan air laut yang berubah kemerahan hampir sepanjang pesisir pantai, mulai dari Kabupaten Aceh Timur hingga Kabupaten Bireuen. "Saat ini air laut berubah menjadi merah sudah mencapai kawasan pantai Jeunib, Kota Bireun, tetapi hanya di pinggir pantai saja. Selain itu, juga di kawasan pantai Aceh Utara dan Aceh Timur," kata salah seorang nelayan di Lampulo Banda Aceh, Rizal, Senin. Rizal mengatakan informasi berubahnya warna air laut itu diketahuinya dari rekan sesama nelayan di kawasan pantai timur Aceh yang menghubunginya melalui radio komunikasi. Warga yang sedang melaut dan menyaksikan fenomena tersebut. Di kawasan pantai Kota Banda Aceh dan Aceh Besar fenomena tersebut belum terlihat, tetapi menurut dia, kemungkinan berubah tetap ada karena sewaktu-waktu air laut mengikuti ombak sesuai dengan arus angin yang setiap saat berganti arah. Dia menambahkan air laut berwarna merah baru pertama sekali terjadi dan mereka tidak mengetahui apa penyebab berubahnya warna laut itu. Belum ada informasi dari instansi terkait mengenai perubahan itu. "Ini baru pertama sekali terjadi warna merah air laut seperti karat besi, tetapi menurut yang saya dengar perubahan tersebut tidak memengaruhi hasil tangkapan karena warnanya berubah di pinggir pantai saja," katanya. Hal senada juga diungkapkan nelayan lainnya, Fadli. Dia mengatakan para nelayan kawasan pantai timur Aceh sempat terkejut dan heboh dengan fenomena alam ini. Perubahan warna air laut tersebut belum memengaruhi aktivitas nelayan. "Kita dihubungi teman-teman di Aceh Timur. Kata mereka air laut berubah merah, namun belum mempengaruhi hasil tangkapan, karena fenomena itu terjadi hanya di pinggir laut dan belum melebar ke laut lepas," katanya. Meskipun air laut berubah warna, para nelayan tetap melaut karena pekerjaan untuk mencari nafkah merupakan satu-satunya keahlian mereka untuk menghidupi keluarga. Nelayan tetap melaut walau airnya terlihat merah, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007