Paris (ANTARA News) - Sebanyak 12 calon akan bersaing dalam pemilihan presiden Prancis bulan depan setelah mereka mengumpulkan 500 tandatangan dukungan yang dibutuhkan untuk pengesahan pencalonan mereka, demikian diumumkan Dewan Konstutusi Prancis, Senin. Ke-12 calon itu mencakup tokoh favorit sayap kanan Nicolas Sarkozy, tokoh Sosialis Segolene Royal dan tokoh tengah Francois Bayrou, serta tokoh anti-globalisasi Jose Bove, yang tidak yakin apakah memenuhi syarat untuk babak pertama 22 April. Pemimpin kanan jauh Jean-Marie Le Pen, yang menuduh saingan-saingan politik menekan para walikota agar menangguhkan dukungan mereka, juga memenuhi syarat untuk pemilihan tersebut, kata ketua dewan itu Jean-Lois Debre. Calon-calon lain dari kelompok kiri adalah tukang pos Olivier Besancenot dari Liga Komunis Revolusioner, Arlette Laguiller dari Perjuangan Buruh, Marie-George Buffet dari Partai Komunis, walikota dari daerah kecil Gerard Schivardi dan tokoh Partai Hijau Dominique Voynet. Calon lain dari kelompok kanan adalah nasinalis Philippe de Villiers dari Gerakan bagi Perancis, sementara Frederic Nohous dari Partai Perburuan, Perikanan, Alam dan Tradisi mengikuti pemilihan itu dengan satu isu tunggal. Jumlah seluruh calon itu lebih kecil dibanding dengan pemilihan pada 2002 ketika 16 calon bersaing pada babak pertama, yang dianggap sebagai salah satu alasan kehadiran mengejutkan Le Pen pada babak kedua. Daftar calon itu juga mencakup empat wanita, jumlah tertinggi dalam pemilihan presiden Prancis. Menurut peraturan, para calon memiliki waktu hingga Jumat untuk mengajukan 500 tandatangan dukungan dari para walikota dan pejabat terpilih lain kepada Dewan Konstitusi, badan yang mengawasi pemilihan umum. Dewan itu bekerja hingga akhir pekan untuk menetapkan keabsahan dukungan tersebut. Bove (53), yang terkenal setelah ia menyerang sebuah restoran McDonald di Prancis selatan pada 1999 untuk memprotes "la malbouffe" atau makanan buruk, memperoleh 504 dukungan, namun ia tidak pasti apakah seluruh dukungan itu dianggap sah, demikian AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007