Jakarta, 3/6 (Antara) - Pemuda lintas mancanegara berbagi ide atau pemikiran dan wawasan menghadapi perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan melalui Forum Pemuda Internasional.

"Mereka bisa menjaring network (jaringan/hubungan) sesama pemuda yang punya ketertarikan atau minat terhadap kepedulian terhadap perubahan iklim," kata Kepala Bidang Kedaulatan Pangan, Energi dan Lingkungan Hidup Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Suprapto A Daromi, Jakarta, Jumat.

Forum Pemuda Internasional Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan itu diikuti oleh 100 peserta lintas mancanegara, yakni 11 peserta luar negeri antara lain dari Filipina, Singapura, Vietnam dan Kamboja, serta 89 peserta Indonesia dari berbagai provinsi.

Dia mengatakan para peserta dapat saling berinteraksi dan bertukar pengetahuan dalam upaya menangani perubahan iklim dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan di wilayah masing-masing.

Menurutnya, para pemuda Indonesia harus didorong lebih produktif melalui kegiatan yang positif seperti forum pemuda internasional itu.

Para peserta juga mengapresiasi terselenggaranya forum internasional itu sehingga dapat menampung aspirasi dan melibatkan partisipasi anak muda yang lebih besar terkait isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Peserta dari Kamboja, Madelin Chea, seorang mahasiswa jurusan International Studies di Universitas Royal di Phnom Penh mengaku antusias mengikuti forum itu.

"Ini sangat bagus bagi saya untuk bergabung dengan program ini karena merupakan forum internasional di mana kita kumpul bersama di tempat ini dari berbagai negara yang memiliki gairah dalam perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.

Dia berharap forum itu menghasilkan ide-ide yang berkaitan dengan upaya menghadapi perubahan iklim.

"Saya berharap bahwa saya dapat belajar dari semua peserta dalam program ini. Kita dapat menemukan solusi bersama-sama dalam proyek-proyek untuk memecahkan masalah perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan," tuturnya.

Peserta dari Vietnam, Kim Dinh, seorang pegawai bank mengatakan ingin mempelajari tentang kebiasaan dan solusi yang membawa perubahan untuk melindungi lingkungan hidup.

"Saya juga ingin bekerja sama dengan pemuda-pemudi dari berbagai negara seperti ASEAN untuk membuat beberapa proyek bersama yang berhubungan dengan lingkungan hidup," ujarnya.

Peserta dari Singapura Tan Wei Hong, seorang mahasiswa di Universitas Teknologi Nanyang mendorong forum internasional itu diselenggarakan secara berkelanjutan.

"Saya pikir forum ini adalah kesempatan yang baik karena setiap orang yang telah berkumpul di sini benar-benar tertarik pada perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Setiap anak muda yang memiliki minat yang sama datang dan belajar satu sama lain," ujarnya.

Seorang mahasiswa jurusan Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan di Jawa Barat Carlos Roberto Morgen Wiria mengatakan Forum Pemuda Internasional menjadi wadah untuk saling berbagi pengetahuan antarpeserta.

"Di sini kita bisa bertemu 100 pemuda, mahasiswa Indonesia dan luar negeri dari berbagai daerah dan dari berbagai latar belakang, namun kita punya tujuan yang sama yaitu kita ingin berkolaborasi mengenai kegiatan lingkungan dan ini merupakan wadah yang sangat tepat. Di sini kita bisa berdialog langsung dengan pihak pemerintah, non pemerintah dari segi sisi sosial dan lain sebagainya," katanya.

Seorang mahasiswi Fakultas Kehutanan di Universitas Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan Tisha Wildayanti R juga merasakan manfaat berbagi pengalaman saat mengikuti forum internasional itu.

"Aku bisa belajar dari acara ini apa itu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan lebih lanjut dan kita juga bisa sharing (berbagi) sama pesertanya karena pesertanya dari seluruh Indonesia dan juga internasional," katanya.

Pewarta: Martha HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016