Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menyusun Petunjuk Operasional (PO) untuk merealisasikan dana rekonstruksi kepada warga korban gempa yang terjadi akhir Mei 2006. "Pemerintah daerah baru merumuskan bantuan dana rekonstruksi itu, dan akan disampaikan ke pusat untuk mendapat persetujuan. Namun yang penting kita sepakat membuat PO untuk merealisasikan bantuan dana rekonstruksi untuk rumah dan nonrumah," katanya di Kepatihan Yogyakarta, Selasa. Ia menjelaskan, untuk mempercepat realisasi dana rekonstruksi tersebut, PO akan dipecah menjadi beberapa bagian. Misalnya, untuk tambahan Rp5 juta bagi korban yang rumah roboh dan rusak berat di Kabupaten Bantul, PO-nya akan dibuat sendiri. "Tambahan Rp5 juta itu hanya untuk kabupaten Bantul, sedangkan di kabupaten lain sudah menerima penuh Rp15 juta," katanya. Selanjutnya, kata Sultan, jika ada kepastian dan disetujui bantuan dana rekonstruksi untuk warga yang rumahnya rusak sedang dan ringan maka akan dibuatkan juga PO-nya. "Selain itu, dibuat lagi PO untuk membangun panti warga yang cacat akibat gempa serta sejumlah pasar tradisional," katanya. Sultan menambahkan, PO itu tidak menjadi satu kesatuan, agar bisa secepatnya direalisasikan sehingga masyarakat tidak terlalu lama menunggu pencairan dana rekonstruksi. (*) Padi hibrida Menanggapi penilaian sebagian masyarakat yang menyatakan bahwa padi hibrida dari Cina tidak tahan hama wereng, Sultan mengatakan harus ada kajian yang pasti mengenai hal itu. "Jika memang tidak tahan wereng seharusnya dipertimbangkan lagi penggunaannya. Namun semua itu masih perlu dikaji karena pemerintah belum tahu pasti," katanya. Daerah di DIY yang sudah menggunakan padi hibrida antara lain Kabupaten Bantul dan Sleman. "Pemerintah daerah masih perlu pertimbangan teknis para ahli serta laporan dari Bantul dan Sleman yang sudah menanam padi hibrida tersebut," katanya. (L.B015*E005/B/E005/E005) 20-03-2007 15:29:29 NNNN

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007