Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Islam di Filipina Selatan bersiap mengobservasi bulan atau mencari hilal pada Minggu (6/6), untuk menentukan kapan datangnya Bulan Ramadhan.

Seorang otoritas agama di Daerah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM), Wilayah Daril Ifta' (RDI) mengatakan, teleskop telah tersedia di kantornya yang dapat digunakan oleh mayoritas Muslim dan pejabat di provinsi tersebut untuk mengamati penampakan bulan di Semenanjung Zamboanga.

Eksekutif Direktur RDI-ARMM Alim Abdulmuhmin Mujahid mengatakan bahwa Ramadhan adalah momen mengembalikan keimanan, memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan saling menghormati serta bermurah hati kepada sesama.

"Ramadhan memberikan pesan bermakna bagi kita. Mengembalikan keimanan, memperkuat hubungan dengan Allah dan memperbaiki hubungan yang kurang baik dengan keluarga," ujarnya dilansir Anadolu Agency.

Ia menambahkan, para pejabat telah ditunjuk untuk mengamati hilal di beberapa Provinsi yakni Maguindanao, Lanao del Sur, Basilan, Sulu dan Tawi-Tawi, yang akan berkoordinasi dengan berbagai asosiasi di negara sekitar seperti Malaysia, Indonesia, Brunei, Thailand dan Singapura.

Mujahid menegaskan, Ramadhan adalah waktu untuk merefleksikan diri terhadap apa yang diperbuat pada bulan-bulan sebelumnya, termasuk waktu untuk meminta maaf.

Bulan lalu, RDI-ARMM menghimpun konvensi pemimpin Muslim, ulama, ahli hukum dan perwakilan organisasi dari seluruh negeri di kota selatan Zamboangan yang didominasi umat Kristiani untuk mendiskusikan Bulan Ramadhan.

Kewenangan juga telah mendistribusikan kalendar yang menunjukkan waktu shalat sepanjang Bulan Ramadhan, di mana terdapat serangkaian kegiatan pada bulan suci di kota itu.

Di antara kegiatan tersebut adalah Ramadhan Fair yang mulai dibuka pada 6 Juni di kawasan Cotabato City, serta kontes menghafal Al-Quran,simposium Islam , presentasi budaya dan ta'jil gratis untuk berbuka puasa.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016