Bandarlampung (ANTARA News) - Pedagang kudapan untuk berbuka puasa atau takjil membanjiri jalan protokol di Kota Bandarlampung, pada hari kedua bulan Ramadhan 1437 Hijriah.
Berdasarkan pantauan di sejumlah jalan di Kota Bandarlampung, Selasa, para pedagang telah menjajakan dagangannya sejak pukul 15.00 WIB, terutama di Jalan dr Susilo dan Lapanga Merah Saburai.
Pedagang takjil musiman ini menjajakan berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa, seperti kolak pisang, es buah serta aneka sayur dan lauk pauk matang untuk berbuka dan santap sahur.
Indah (38), pedagang takjil mengatakan, berdagang di bulan Ramadhan ini sangat menguntungkan terutama di jam kerja, karena banyak pegawai yang belum sempat memasak untuk berbuka.
"Sejak tahun lalu saya sudah berdagang takjilan, pembeli kebanyakan warga yang pulang kerja," ucapnya.
Dia mengatakan, menu berbuka yang paling banyak dicari seperti kolak pisang dan empek-empek, harganya pun cukup terjangkau yakni Rp7.000 satu porsi.
Selain itu, makanan lain yang dijual yakni lemper, kelepon, kue pisang, lambang sari, misro, kue cucur dan lainnya.
"Keuntungannya relatif, bisa mencapai Rp500 ribu itu pun sudah sama modal," ujar perempuan yang berdagang di Jalan dr Susilo ini.
Hal yang sama pun dikatakan pedagang lainnya, bahwa berdagang di bulan Ramadhan ini sangat untung terutama penjualan sayur matang.
"Saya berjualan sayur matang sudah sejak tiga tahun lalu," kata Rima (43) pedagang di Lapangan Merah Saburai.
Dia mengatakan, satu kios atau tempat disewa dengan harga Rp350 ribu itu untuk satu bulan selama bulan Ramadhan.
Keuntungan yang didapatnya, selama satu hari relatif tidak bisa ditentukan, akan tetapi pada hari pertama memang cenderung sepi dan lebih ramai hari ke dua.
Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan warga boleh berdagang selama bulan Ramddhan, asalkan tidak membuat macet jalan atau tempat berjualannya jangan ditrotoar.
"Siapa pun yang ingin berjualan dipersilahkan, asal tertib tidak membuat macet jalan, pedagang harus berjualan di lapangan yang ada," tuturnya.
Ia mengharapkan, dengan adanya jualan musiman bisa menambah ekonomi masyarakat selama bulan Ramadhan.
Pewarta: T. Subagyo dan Roy BP
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016