Ya apa pekerjaannya, apa?
Kemiri, Tangerang (ANTARA News) - Ibu-ibu yang tinggal di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar di Desa Lontar, Kemiri, Tangerang, Banten, menggunakan kesempatan bertemu dan berdialog dengan Presiden Jokowi dengan meminta sang presiden menyediakan pekerjaan untuk mereka.

"Maaf Pak saya boleh minta kerjaan? Ibu-ibunya di sini pada nganggur," kata seorang ibu yang turut serta naik ke panggung saat Presiden Jokowi akan ground breaking PLTU Lontar di Tangerang, Banten, Jumat.

Sebelumnya Jokowi memanggil siapa saja warga yang daerahnya belum terlistriki agar naik ke atas panggung.

Semula sebagian besar warga mengaku telah seluruhnya memiliki aliran listrik, namun beberapa orang mengaku belum terlistriki. Seluruhnya ada 19 orang yang naik panggung.

Saat mendapatkan permintaan sepertitu, Jokowi malah balik bertanya.

"Ya apa pekerjaannya, apa?", tanya Presiden.

"Ya apa saja Pak, apa dimasukin ke pabrik cokelat atau apa yang penting bisa membantu ekonomi keluarga," kata sang ibu.

Merespon hal itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir meminta izin berbicara.

"Sebentar lagi akan ada proyek besar PLTU Lontar di sini yang akan menyerap 3.000 tenaga kerja. Ibu-ibu di sini bisa membantu untuk berjualan atau buka warung nasi. Untuk pembiayaan ada KUR," kata Sofyan.

Presiden lalu meminta janji sang direktur segera ditindaklanjuti.

"Nanti manajernya dipanggil, lalu ini ibu-ibunya dikumpulin dulu, dicatat yang enggak maju jangan ikut maju," kata Presiden.

Dalam pidato, Presiden mengakui masih banyak wilayah di Tanah Air termasuk di Banten yang belum teraliri listrik. Oleh karena itu, ia berharap target 35.000 MW bisa terlaksana karena listrik sangat berperan penting bagi semakin maju dan berkembangnya sebuah wilayah.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016