Para petugas memisahkan grup-grup penggemar Inggris dan Rusia."
Paris (ANTARA News) - Polisi huru-hara Prancis memisahkan para pendukung tim nasional sepakbola Inggris dan Rusia yang berkumpul dan saling mengejek satu sama lain di Marseille menjelang pertandingan pembukaan Piala Eropa 2016, Jumat (Sabtu WIB).

Rekaman Reuters TV memperlihatkan salah seorang penggemar yang bertelanjang dada di belakang mobil polisi dan satu penggemar Inggris yang diborgol digiring oleh dua petugas polisi di tepi pelabuhan lama Marseille.

"Para petugas memisahkan grup-grup penggemar Inggris dan Rusia. Mereka menembakkan gas air mata untuk membubarkan sebagian orang Inggris yang mabuk," demikian keterangan polisi Prancis, layaknya dikutip Reuters.

Pada Piala Dunia 1998, para penggemar Inggris berjulukan "hooligans" terlibat dalam sejumlah masalah serius selama beberapa hari di Marseille, sebelum dan setelah pertandingan melawan Tunisia.

Sekitar 1.000 polisi akan diterjunkan di kota Mediterranea itu ketika 70.000 penggemar Inggris dan 20.000 penggemar Rusia datang pada Jumat dan Sabtu, menjelang pertandingan antara kedua negara tersebut.

Pada Kamis malam, sekitar 100 penggemar Inggris dan 50 penduduk setempat terlibat dalam kekisruhan lain di jalan-jalan di sekitar area Vieux Port (Pelabuhan Tua), di mana terdapat beberapa bar Inggris dan Irlandia. Kursi-kursi beterbangan dan jendela-jendela hancur sebelum polisi mengendalikan situasi.

Turnamen itu dimulai dengan kondisi Prancis masih berada dalam status darurat setelah para teroris meluncurkan serangan-serangan simultan pada tempat-tempat hiburan di Paris pada November, yang total menewaskan 130 orang.

Juru bicara Menteri Dalam Negeri Prancis, Pierre-Henri Brandet, mengatakan bahwa masalah pada Jumat malam berpuncak pada perseteruan antara penggemar-penggemar yang tidak mematuhi pendekatan-pendekatan keamanan.

Kepolisian Inggris akan bekerja sama dengan sejawatnya di Prancis di Marseille, dan akan memberikan skors kepada para pendukung Inggris yang menimbulkan masalah, kata Asisten Kepala Polisi Mark Roberts.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016