Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN), Sugiharto, mengatakan bahwa dalam revitalisasi tugas, fungsi, dan peranannya, Perum Bulog diarahkan untuk menjadi salah satu "Indonesian Trading Company" yang bermanfaat dalam memasok logistik. "Perum Bulog nantinya akan mengacu kepada konsep Sogo Sosha yang sukses diterapkan di Jepang," katanya di Jakarta, Rabu, ketika menyampaikan sambutan dalam Pelantikan Direktur Utama dan Dewan Pengawas Perum Bulog. Dalam fungsi semacam itu, Perum Bulog diarahkan untuk menjadi salah satu Indonesian Trading Company yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dalam hal pasokan logistik. Selain itu, Perum Bulog diharapkan mampu mengendalikan risiko dan menciptakan "economics of scale" yang tinggi serta meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Berangkat dari fungsi dan peranan Perum Bulog yang strategis dan signifikan di masa mendatang maka Meneg BUMN selaku pemegang saham merasa perlu untuk melakukan "leadership reform" di jajaran dewan pengawas dan direksi Perum Bulog. "Untuk itu, hari ini Kementerian BUMN melakukan `leadership reform` di jajaran Direksi, dengan menempatkan Mustafa Abubakar sebagai direktur utama menggantikan Widjanarko Puspoyo," kata Menteri. Kebijakan tersebut ditempuh sebagai langkah antisipatif agar kinerja Perum Bulog tidak terganggu dan dapat terus menjalankan fungsinya mengamankan stok beras nasional sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional secara keseluruhan. Dua direksi Perum Bulog, yaitu Direktur Utama (Dirut), Widjanarko Puspoyo, dan Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi (TI), Tito Pranolo, harus menjalani proses hukum di Kejaksaaan Agung RI sebagai tersangka atas kasus pengadaan sapi impor fiktif dari Australia pada 2001. Menteri mengatakan, dengan program revitalisasi yang dilakukan Perum Bulog akan memainkan fungsi dan peranan yang strategis sebagai key player dalam ketahanan pangan nasional. "Dalam konteks demikian, ke depan Perum Bulog dituntut untuk bisa berkompetisi langsung dengan pemain global, seperti Cofco dari Cina dan Bernas dari Malaysia," katanya. Menneg BUMN melantik Direktur Utama, Mustafa Abubakar dan sejumlah Dewan Pengawas baru di Kantor Kementerian BUMN pada Rabu sekitar pukul 17.30 WIB. Sebelumnya, telah dilakukan rapat wakil kuasa pemilik modal Perum Bulog yang dipimpin oleh Sekretaris Kementerian BUMN yang memutuskan Direktur Utama baru dan Dewan Pengawas baru. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007