"Rata-rata kabupaten maupun kota di Kaltim memiliki jalur sungai, sehingga armada sungai juga menjadi alternatif bagi warga yang mudik menjelang lebaran 2016 ini, baik untuk angkutan orang maupun barang," ujar Kabid Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Murjani di Samarinda, Minggu.
Ia mengatakan angkutan sungai merupakan jalur alternatif untuk mudik lebaran karena masyarakat Kaltim masih lebih banyak menggunakan jalur darat untuk angkutan orang karena lebih cepat.
Namun demikian, lanjut Murjani, untuk angkutan barang masih banyak yang memercayakan melalui jalur sungai, karena biayanya lebih murah ketimbang menggunakan jalur darat.
Ada juga pedagang yang hanya menitipkan barang dagangannya di kapal sungai, sementara orangnya menggunakan jalur darat dan menunggu di tempat tujuan, yakni komoditas yang dibeli dititipkan di kapal dari Samarinda, kemudian pemiliknya menunggu di hulu Mahakam untuk mengambil barang untuk di jual di kawasan hulu.
"Sedangkan 254 kapal angkutan sungai itu adalah khusus angkutan wilayah Samarinda terdapat 105 kapal/perahu/speed boat berkapasitas sembilan penumpang," tambahnya.
Data Dishub Kaltim mencatat di Kabupaten Berau terdapat sembilan kapal dengan kapasitas 35 penumpang, di daerah hulu Kabupaten Kutai Kartanegara disiapkan 110 perahu dan speed boat berkapasitas empat orang, dan Kabupaten Paser terdapat 15 perahu cepat dengan kapasitas empat orang.
Sedangkan untuk angkutan sungai antar kabupaten atau kota, trayeknya antara lain rute Samarinda - Long Bagun terdapat 15 kapal yang berangkat setiap hari.
Kapasitas masing-masing kapal memuat penumpang antara 32 hingga 105 orang plus barang bawaan, tergantung pada besar dan kecilnya kapal.
"Kemudian rute Samarinda - Datah Bilang terdapat dua kapal dengan kapasitas 26 hingga 39 penumpang. Samarinda - Long Iram terdapat tujuh kapal dengan kapasitas 36 sampai 54 penumpang," kata Murjani.
Pewarta: M Ghofar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
