Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua KONI, Agum Gumelar, menduga ada sejumlah partai politik (parpol) yang melakukan tekanan, agar tidak mendukung dirinya maju dan dipilih sebagai calon gubernur (cagub) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta pada Agustus 2007. "Siapa-siapa yang mem-'pressure', anda-anda sudah tahu," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di era KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI itu kepada wartawan seusai seminar "Menuju Pilkada Jurdil Jakarta" di Kampus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Salemba, Jakarta Pusat, Rabu. Pernyataan Agum itu terkait dengan gagalnya Partai Demokrat (PD) yang awalnya memintanya menjadi calon Gubernur DKI, namun pada Kamis (15/3) siang PD termasuk salah satu dari 16 parpol pendukung Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menjadi cagub DKI Jakarta dalam Pilkada 2007. "Harusnya, partai kembali pada jalan yang benar, partai dalam melakukan rekrutmen kepemimpinan berpedoman pada aspirasi rakyat" ujar Agum. Namun demikian, ia mengemukakan, ada upaya Partai Amanat Nasional (PAN) mencari dukungan dari beberapa partai untuk mendapatkan syarat minimal pendaftaran calon gubernur DKI Jakarta senilai 15 persen, agar dapat mengusung dirinya. "Upaya itu, masih dilakukan oleh PAN, dan saya sendiri," katanya menegaskan. Selama ini, Agum menjelaskan, telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pendekatan kepada partai politik, diantaranya melalui serangkaian lobi. "Mulut saya sampai berbuih menyampaikan visi dan misi kepada partai serta meyakinkan kepada siapa pun yang akan menjadi pendukung saya. Jika saya terpilih akan begini dan begini itu. Sudah saya lakukan," katanya. Namun, Agum akan mengembalikan seluruh upaya itu kepada parpol, apakah dirinya akan kembali diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta, setelah gagal diusung oleh PD. Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PAN, Toto Daryanto, dalam acara silaturahmi Agum Gumelar dengan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyatakan ada sinyal untuk pengusungan Agum. "PAN belum mengambil keputusan, tapi mudah-mudahan melalui silaturahmi ini ada sinyalnya," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007