Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore naik mencapai Rp9.100 per dolar AS menjadi Rp9.100/9.105 dibanding penutupan hari sebelumnya pada posisi Rp9.130/9.135 atau naik 30 poin. Pengamat Pasar Uang, Farial Anwar, di Jakarta, Kamis, mengatakan rupiah seharus sudah bisa melewati angka batas psikologis Rp9.100 per dolar AS, namun sampai saat ini masih belum bisa menembusnya. "Hal ini disebabkan Bank Indonesia (BI) tidak berkenan rupiah di bawah level Rp9.100 per dolar AS," katanya. Kenaikan rupiah ini, menurut dia, karena berbagai faktor positif baik dari internal maupun eksternal terus memicu pergerakan mata uang lokal itu. Dari internal, penjualan Surat Utang Negeri, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) banyak diminati masyarakat, sedangkan eksternal dolar AS merosot terhadap sejumlah mata uang utama Asia lainnya akibat kekhawatiran pelaku asing terhadap ekonomi AS, katanya. Farial Anwar mengatakan rupiah selama 2007 belum bisa berada di bawah level Rp9.000 per dolar AS, karena eksportir tidak menginginkan posisinya berada di level tersebut. "Kalau rupiah bisa di posisi itu, maka produk ekspor eksportir kurang menguntungkan," katanya. Sebenarnya, menurut dia, apabila rupiah berada di bawah level Rp9.000, dana untuk membeli minyak mentah dari luar negeri berkurang, dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) juga tidak bernilai ratusan trilliun. "Kami cenderung rupiah lebih baik berada di bawah level Rp9.000 per dolar AS, sehingga mengurangi dana untuk membeli minyak mentah tersebut," katanya. Menurut dia, rupiah diperkirakan bisa berkisar antara Rp9.000 hingga Rp9.150 per dolar AS karena masih kuatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS, menyusul bank sentral AS (The Fed) menyatakan masih khawatir dengan inflasi yang cenderung meningkat. Dolar AS terhadap euro melemah, setelah bank sentral AS memutuskan tetap mempertahankan suku bunga overnight 5,25 persen menjadi 1,3412 dari sebelumnya 1,3395 atau melemah 0,15 persen, sedangkan dolar AS terhadap yen naik menjadi 117,40 dari 117,15. (*)

Copyright © ANTARA 2007