Jakarta (ANTARA News) - Masalah kekurangan air berdampak langsung terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup manusia, kata Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan dalam pernyataannya menyambut Hari Air Sedunia yang jatuh pada Kamis, 22 Maret 2007. Dalam sambutan yang disampaikan di situs resmi WHO, ia menyebutkan bahwa setiap tahun lebih dari 1,6 juta orang meninggal dunia karena rendahnya akses terhadap air bersih dan sanitasi. "Sembilan puluh persen kematian terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun, utamanya di negara-negara berkembang," katanya. Ketika terjadi kelangkaan air, ia mengatakan, orang terpaksa bergantung pada sumber air yang mungkin tidak aman. Mereka bahkan mungkin tidak punya cukup air untuk kesehatan perseorangan seperti mencuci tubuh dan pakaian mereka dan untuk mencegah timbulnya penyakit yang ditularkan melalui makanan dan air, katanya. Perubahan iklim, kekeringan dan banjir yang seringkali terjadi juga berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih yang dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit seperti kolera, typhoid, malaria, dengue dan penyakit lain yang menular melalui vektor. Selain itu, kata dia, kelangkaan air juga menyebabkan kaum perempuan harus meluangkan sebagian besar waktunya untuk berjalan jauh ke sumber air dan anak-anak perempuan melewatkan kegiatan sekolah mereka karena harus mencari air. "Oleh karena itu kita tidak boleh hanya menandai peringatan Hari Air Sedunia dengan sebatas menempatkan tanggal di kalender. Kita harus bergerak bersama untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi semua demi masa depan yang lebih baik," katanya. Kondisi kelangkaan air bersih, kata dia, hendaknya mendorong semua orang untuk mengambil tindakan dengan melindungi, mengolah kembali dan melestarikan sumber air. Perbaikan manajemen lingkungan, menurut dia, merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan air bersih yang sekaligus dapat menghambat pertumbuhan nyamuk perantara penyakit dan mencegahnya berkembangbiak. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa kekurangan air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh sebagian penduduk dunia. Secara global kekurangan air telah memengaruhi empat dari 10 penduduk dunia dan kondisi ini bisa kian memburuk seiring oertumbuhan populasi, urbanisasi serta peningkatan penggunaan air untuk keperluan domestik dan industri. Konsekuensi kesehatan yang muncul akibat kekurangan air antara lain merebaknya penyakit diare, kolera, demam typoid, salmonellosis, disentri dan penyakit saluran pencernaan yang lain.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007