Jakarta (ANTARA News) - Suasana kelas Fakultas Sastra Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kali ini berbeda dari biasanya, tidak ada suara ribut dari mahasiswa, dan mereka seksama memperhatikan penjelasan dosen baru mereka yang berasal dari Kanada, Camilla Gibb. Dia adalah penulis novel Kanada yang sekira dua jam berceramah di universitas yang berada di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat. Dalam kesempatan tersebut, Gibb membacakan novelnya yang berjudul "Sweetness In The Belly" dan menjawab beberapa pertanyaan seputar pengalamannya saat menyusun karyanya. "Saya sangat antusias menjadi dosen selama dua jam dan pertanyaan dari para mahasiswa juga luar biasa," kata Gibb setelah menyelesaikan tugasnya menjadi dosen dadakan ini. Dalam diskusinya bersama puluhan mahasiswa sastra Inggris, Gibb mengungkapkan rahasianya menjadi seorang penulis novel. "Anda harus membaca banyak buku, itu kuncinya. Semakin banyak anda membaca buku waktu kecil akan menginspirasi anda untuk menulis dan buku adalah guru terbaik anda," kata Gibb. "Sweetness In The Belly" bercerita tentang perjalanan hidup seorang muslim berkulit putih Lilly yang juga yatim piatu. Tema yang diangkat Gibb dalam novelnya ini memang cukup fenomenal di Barat, bahkan Gibb mengaku sempat ditolak oleh penerbit saat ia mengajukan karyanya tersebut. "Saya pikir ini karena masalah pemasaran dan situasi politik yang ada saat itu, karena tema yang saya angkat adalah tentang Islam, apalagi setelah peristiwa 11 September yang menimbulkan trauma," kata Gibb yang pernah tinggal di Ethiopia selama kurang lebih 1,5 tahun ini. Gibb yang seorang Kristiani mengaku tidak kesulitan selama menulis novel tersebut karena sebelumnya ia telah belajar tentang Islam, baik dari teman muslimnya maupun saat ia mempelajara literatur-literatur Islam. Kekagumannya kepada Islam pun tidak diragukan, Gibb bahkan mengaku terpesona ketika mempelajari seluruh isi Al-Quran. "Bagian dari Islam yang membuat saya takjub adalah Al-Quran, saya mempelajari setiap kata dan setiap babnya. Dan itu benar-benar indah," kata Gibb. Keikutsertaan Gibb dalam rangkaian mata kuliah pada Jumat ini telah menarik perhatian para mahasiswa sastra Inggris UNJ. Seorang mahasiswa, Hannie mengaku mengagumi sikap dan karya Gibb. "Ia (Gibb) sebelum menulis novelnya telah melakukan riset, sehingga karakter Lilly terasa begitu kuat. Kehadirannya di kelas hari ini telah memberikan banyak pengalaman bagi kami, selain memberikan semangat untuk menulis juga untuk mengasah kemampuan bahasa inggris kami," katanya. Hal senada juga disampaikan Dosen Literatur, Sastra Inggris UNJ Andriastuti. Menurut Andriastuti UNJ telah menjalin kerja sama dengan Kedutaan Kanada untuk menghadirkan para penulis internasional. Tujuan dari kehadiran para penulis asing itu, menurut dia, untuk memberikan tambahan ilmu kepada para mahasiswa. "Kehadiran para penulis asing diharapkan dapat membantu mahasiswa meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris dan berkarya sastra," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007