New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik di atas 62 dolar Amerika Serikat (AS), yang termahal dalam tiga bulan terakhir, pada Jumat (23/3) bertepatan dengan sesudah Iran menahan 15 personel angkatan laut Inggris, dan berdampak meningkatkan kekawatiran tentang ketegangan berkelanjutan antara produsen minyak itu dengan Barat. Minyak mentah AS ditutup naik 59 sen pada 62,28 dolar per hari, menambah kenaikan sekitar 2 dolar Kamis. Minyak AS naik 26 persen, sejak perdagangan minyak mentah turun menjadi 49,90 dolar pada 18 Januari, dimana sesi Jumat di tingkat tinggi sekitar 62,65 dolar level terkuat sejak 26 Desember tahun lalu. Minyak mentah London Brent naik 67 sen menjadi 63,18 dolar, demikian laporan Reuters. Iran menangkap 15 personil Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama "operasi penjagaan perbatasan rutin" di perairan Irak, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan. Kementerian Luar Negeri Inggris itu mengatakan duta besar Iran di London telah dipanggil dan Inggris menuntut pelepasan mereka segera dengan selamat. "Ini merupakan suatu skenario yang sebelumnya kami kawatirkan dimana semua aset militer ini beroperasi bersama demikian dekat," kata John Kilduff, senior wakil presiden untuk manajemen resiko energi di Fimat USA. Barat tersangkut dalam perselisihan lama dengan Iran menyangkut program nuklir, dimana Iran menekankan untuk tujuan damai saja. Anggota Dewan Keamanan Jumat akan mereview draf revisi resolusi PBB untuk mengenakan sanksi baru terhadap Iran akibat penolakannya untuk menghentikan pengayaan uranium, dengan kemungkinan voting akhir pekan ini. Harga juga mendapat dukungan dari berkurangnya pasokan bensin AS menjelang puncak permintaan musim panas, dimana perdagangan berjangka bensin Jumat mencapai 2 dolar per galon, tertinggi sejak 21 Agustus 2006. Sejumlah analis mengatakan kekawatiran ini dibesar-besarkan karena para pengilang diperkirakan akan keluar dari pemeliharaan lebih awal daripada biasa tahun ini. Pasar minyak turun tajam sesudah gelombang penjualan aset-silang yang dipicu akhir bulan lalu oleh kejatuhan tajam dalam satu dasa warsa Shanghai Composite Index dan kekawatiran ekonomi dunia mungkin mengalami ketegangan. Namun para pedagang mengatakan para investor telah diyakinkan dengan isyarat dari The Fed bahwa bank sentral itu kurang cenderung untuk menaikkan tingkat bunga, meningkatkan harapan pengurangan jangka pendek biaya peminjaman. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007