Yogyakarta (ANTARA News) - Hasil otopsi terhadap jenazah MA salah satu tersangka teroris yang tewas ditembak petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Dusun Karangnongko, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (20/3) malam lalu menunjukkan MA tewas karena luka tembak di perut. Menurut Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta, dr Lipur Listyaningtyas, Sabtu, dari otopsi yang dilakukan Jumat (23/3) sejak sekitar pukul 14.00 hingga 16.30 WIB menunjukkan MA tewas akibat luka tembak di perut sehingga menyebabkan pembuluh darah besar pecah dan terjadi pendarahan di dalam rongga. Kata dia, dari hasil otopsi itu juga diketahui hanya ada satu luka tembak, dan proyektil masih bersarang di dalam tubuh MA. Melalui otopsi tersebut sekaligus dilakukan pengambilan proyektil. Ia juga mengatakan, dengan mencermati luka tembak itu, diperkirakan tersangka ditembak tidak dari jarak dekat, karena peluru tidak sampai tembus ke pinggang. Tembakan tersebut mengenai pembuluh darah, sehingga terjadi pendarahan di rongga perut, dan rongga penuh dengan darah. "Itu yang menyebabkan kematian," katanya. Lipur mengatakan, hasil otopsi telah diserahkan ke penyidik melalui Polda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sedangkan jenazah MA alias Agus Mahmudi alias Aman Suryanto atau alias Ahmad Munayib, pada Jumat (23/3) malam sekitar pukul 20.30 WIB dijemput keluarganya, yaitu keponakannya yang bernama Zaenal dan adik ipar Suparno serta kuasa hukum dari Tim Pembela Muslim, Anis Priyo Ansori. Bersama mereka juga datang sekitar 20 orang lainnya. Mereka membawa mobil ambulance sendiri serta sebuah mobil jenis pick-up dan sejumlah sepedamotor. Jenazah MA langsung dibawa ke daerah asalnya, Kecamatan Genuk, Semarang (Jateng). Malam itu juga sekitar pukul 23.30 WIB jenazah MA dimakamkan di TPU Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Semarang yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah keluarga MA. Sebelumnya, Polri mengumumkan telah menangkap lima tersangka teroris di wilayah Kabupaten Sleman, DIY pada Selasa (20/3) malam. Dalam penyergapan tersebut, satu tersangka tewas tertembak petugas, satu mengalami luka tembak di perut dan paha, serta tiga orang lainnya tertangkap, yang kemudian dibawa ke Mabes Polri di Jakarta. "Mereka anggota jaringan teroris Abu Dujana," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Sisno Adiwinoto di Jakarta, Rabu (21/3). Ia menyebutkan tersangka yang tertembak mati bernama MAS alias AS (39), sedangkan tersangka yang mengalami luka tembak adalah SP alias SE alias SPR (40). Abu Dujana menjadi buronan Polri karena diduga ikut terlibat dalam pengeboman di Hotel JW Marriot Jakarta dan bom Bali pada 2002.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007