Zurich (ANTARA News) - Presiden FIFA Sepp Blatter menyatakan siap merebut masa jabatan empat tahun medatang tanpa oposisi untuk jabatan tertinggi organisasi dalam sepakbola itu. Kendati tidak ada pemilihan kembali sampai kongres tahunan FIFA pada Mei, tokoh asal Swiss berusia 71 tahun itu efektif hanya punya waktu sepekan sampai masa jabatan berikutnya dipastikan. Tiap calon yang akan maju menantang Blatter, harus menyampaikan mama mereka sebelum 1 April - dan sedemikian jauh belum ada. "Masih ada kemungkinan hal terjadi, tapi saya rasa tidak," kata Blatter kepada Reuters dalam wawancara di markas FIFA Jumat. "Pemeo Prancis menyebutkan, jika Anda menang tanpa oposisi, itu adalah kemenangan tanpa kejayaan, tapi bagi saya itu juga semacam kejayaan jika Anda tahu sejarah terpilihnya saya sebagai ketua," kata Blatter. Blatter mengalahkan mantan Presiden UEFA Lennart Johansson ketika dia pertama mendapat jabatan ketua pada 1998 dan kemudian lolos dari perjuangan sengit pada 2002 ketika dia menghadapi tuduhan salah urus dalam keuangan menyusul bubarnya mitra pemasaran FIFA, ISL. Blatter akan mempresentasikan pernyataannya pada April - apakah ada penantang atau tidak - tapi ia mengatakan bahwa yang menjadi pesan inti adalah fokus terhadap tanggung jawab sosial sepak bola. "Kita harus bekerja untuk membangun pertandingan dan memberikannya kepada dunia, tapi kini kita harus melakukan sesuatu di dunia ini dengan membuat permainan di masa depan menjadi lebih baik." Secara khusus Blatter mengatakan, dia ingin mengatasi ketidak seimbangan keuangan yang disebabkan "investasi berlebihan" dalam klub-klub dunia yang makmur, mengatasi tindak kekerasan di dan sekitar lapangan dan mengatasi persoalan rasisme. "Defenisi saya mengenai sukses adalah apakah dalam waktu empat tahun (orang) mengatakan disiplin sudah terpelihara, para pemain bersikap baik, stadion-stadion di negara-negara besar sudah nyaman dan memberi jaminan keamanan, kekerasan dan rasisme sudah menghilang dan korupsi berhasil ditekan sekecil mungkin - karena kita tahu itu selalu jadi godaan," katanya. Isu Korupsi Satu-satunya yang dapat merusak citra Blatter adalah tuduhan korupsi di tubuh FIFA - tuduhan yang mengganggu organisasi itu sejak pertama kalinya terungkap ke publik tentang kekisruhan keuangan ISL. Dalam pertemuan dengan media Jumat pagi, Presiden FIFA itu kembali menandaskan bahwa dia tidak pernah terlibat dalam penyuapan dengan pejabat ISL dituduh ada main dengan petinggi olah raga. "Saya tidak dan tidak akan pernah menerima sesuatu selain (penerimaan dari) orang yang saya pernah bekerja untuk mereka," kata Blatter. Blatter mengatakan, dia merasa gembira bahwa pengadilan daerah Swiss kini siap untuk memeriksa mantan manajer perusahaan pemasaran itu untuk mengungkap tuduhan penggelapan dan korupsi. "Saya bahagia bahwa mereka akan membuka apa yang perlu dibuka," kata Blatter. "Penuntut umum sudah menyatakan bahwa tidak ada mantan atau pengurus FIFA yang sekarang termasuk yang dikenai tuduhan. Ketika seluruhnya sudah selesai, Anda akan lihat bahwa orang yang menuduh kami sama sekali tidak punya laporan sama sekali," katanya menambahkan. Setelah membungkam mantan lawan-lawannya menjelang kemungkinan dia akan kembali terpilih, Blatter mengatakan kini dia siap untuk lari dan berlari - membantah laporan media yang menyebutkan masa jabatan dia berikutnya akan merupakan yang terakhir. "Berhenti? Mengapa saya mesti berhenti?" Kini saya memulai masa ketiga jabatan saya dan setelah itu siapa tahu?" kata Blatter sambil tersenyum. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007