Kupang (ANTARA News) - Gunung Batutara yang terletak sekitar 500 km dari daratan Pulau Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Minggu (25/3) masih mengeluarkan kepulan asap. Wakil Bupati Lembata, Ande Liliweri, yang dihubungi ANTARA News dari Kupang mengatakan, kepulan asap dari puncak Gunung Batutara masih terus berlangsung. "Kepulan asap masih terlihat, tetapi tidak terlihat apakah ada semburan panas dari mulut gunungg karena jaraknya sangat jauh," katanya. Dia belum bisa menjelaskan lebih rinci tentang perkembangan yang terjadi di Gunung Batutara karena tim dari posko pengamat gunung api yang diterjunkan ke Pulau Komba untuk melihat dari dekat aktivitas Gunung Batutara belum kembali. Dia berharap, tim dari posko gunung api segera kembali ke kabupaten untuk melaporkan perkembangan di puncak Gunung Batutara. Selama belum ada laporan resmi mengenai perkembangan di puncak Gunung Batutara, masyarakat Lembata, terutama yang bermukim di sekitar pesisir diminta untuk tetap waspada. "Kita tetap waspada. Ada pemukiman seperti di Kecamatan Buyasuri, Omesuri dan Lebatukan yang berada di daerah perisir sudah diminta untuk tetap waspada," katanya. Mengenai pelayaran antar pulau, dia mengatakan aktivitas pelayaran antar pulau ke Adonara, Kabupaten Flores Timur tetap berjalan seperti biasa, walaupun aktivitas di Gunung Batutara ikut mempengaruhi gelombang laut. Hanya saja, para pemilik perahu motor antar pulau harus selalu mengikuti perkembangan di perairan, agar tidak terjebak gelombang laut sebagai dampak dari meningkatnya aktivitas di Gunung Batutara. Dia menambahkan, pemerintah belum mengambil keputusan untuk melakukan evakuasi warga yang bermukim di sekitar Gunung Batutara. "Ada pemukiman yang berjarak sekitar 50 km dari Gunung Batutara, tetapi belum ada rencana evakuasi karena belum ada gejala yang membahayakan," kata Liliweri. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007