... mungkin uang bagi Teman Ahok bukan masalah besar, butuh berapapun bisa disiapkan secara mudah, cukup jual kaos, semua biaya beres...
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Adian Napitupulu, tidak akan hadir dalam verifikasi 1 juta data KTP oleh Teman Ahok. Dia memberi hitung-hitungan duit yang diperlukan untuk menggelar verifikasi data 1 juta KTP pendukung Ahok alias Basuki Purnama. 




Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Putu Artha, yang saat ini bergabung ke Teman Ahok, mengundang Napitupulu untuk itu. 




Napitupulu, dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, mengurai versi dia pribadi soal hitung-hitungan duit seputaran verifikasi data 1 juta KTP pendukung Ahok itu. Sejauh ini, Teman Ahok menyiapkan 4.000 relawan untuk memverifikasi 1 juta data KTP itu




Napitupulu memulai dari menyewa server sehingga publik bisa mengecek kebenaran data yang ada pada KTP yang bisa dikumpulkan Teman Ahok itu. 




Kalau kerahasiaan pendukung mau terjaga, masukkan saja nomor KTP, RT/RW, dan kelurahannya. "Setahu saya sewa server yang paling bagus dan kapasitas besar selama tiga bulan paling mahal hanya Rp 100 juta, ditambah biaya input Rp 200 per data. Cara ini Teman Ahok bisa menghemat sekitar Rp 4,1 miliar," ujar dia.




Napitupulu pernah menyatakan mustahil Teman Ahok bisa mengumpulkan 1 juta data KTP hanya dalam tempo Maret hingga Juni 2016.




Di salah satu media massa, Teman Ahok mengklaim sudah siapkan 4.000 "relawan berbayar" untuk mem-verifikasi 1 juta KTP itu. Dengan 4.000 "relawan berbayar" maka tiap "relawan berbayar" rata-rata harus memverifikasi 250 KTP. 




"Jika kita hitung secara logis, realistis, dan humanis berdasarkan biaya yang sama dengan apa yang dibayarkan Teman Ahok untuk mengumpulkan KTP yaitu 560 KTP perbulan dibayar Rp 2,5 juta, maka itu berarti per KTP dibiayai Rp 4.450," katanya.




Dengan biaya verifikasi KTP Rp 4.450, biaya pulsa telp Rp 1.000, biasa sms Rp 350, ongkos 1.500, dan biaya lain seperti minum, makan, dan lain-lain Rp 1.600, maka tiap relawan berbayar akan menerima 250 KTP x Rp 4.450, sama dengan Rp 1.112.500 tiap "relawan berbayar" itu.  




Menurut dia, dengan jumlah relawan 4.000 orang maka untuk verifikasi 1 Juta KTP Teman Ahok diperkirakan bisa habiskan Rp 4,4 milyar.




"Sekarang, jika angka andai-andai itu benar, tentunya saya merasa miris karena biaya verifikasi KTP itu menghabiskan uang senilai empat bangunan SD," katanya.




Kalau boleh saran, kata dia, hemat saja uang itu untuk hal-hal lain yang lebih berguna untuk rakyat seperti membeli 45 ambulans Teman Ahok dari pada membuang uang hanya untuk mendengar tepuk tangan sendiri.




Dia katakan, kalau saja Teman Ahok mau sabar hingga 50 hari ke depan maka Teman Ahok bisa menghemat banyak uang karena verifikasi administrasi dan faktual pasti juga akan dilakukan KPU pada Agustus.




"Tapi mungkin uang bagi Teman Ahok bukan masalah besar, butuh berapapun bisa disiapkan secara mudah, cukup jual kaos, semua biaya beres," katanya. 




Hitungan lain, jika Rp4,4 miliar itu ditutup cuma dari penjualan kaos, bisa dibayangkan berapa banyak kaos yang harus laku terjual dalam waktu singkat.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016