Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero)-ExxonMobil Oil Indonesia sebagai operator bersama Blok Cepu optimis produksi minyak bisa dimulai akhir 2008 dengan volume sebanyak 10.000 barel per hari. Dirut Pertamina EP Cepu Hestu Bagyo di Jakarta, Senin mengatakan, produksi tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan fasilitas penampungan yang dimiliki Petrochina. "Kami sebenarnya ingin produksi 20.000 barel per hari, namun melihat kapasitas penampungan yang ada, paling maskimal 10.000 barel per hari," katanya. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta Pertamina dan ExxonMobil dapat memproduksi minyak Blok Cepu bisa mulai 2008. Menurut Hestu, ExxonMobil sudah setuju menggunakan fasilitas bersama tersebut. Hanya saja, ExxonMobil meminta kewajiban domestic market obligation (DMO) dikenakan pada saat produksi yang menggunakan fasilitas sendiri. "Mereka minta hal itu karena tercantum dalam PoD (plan of development)," katanya. Namun, menurut dia, permintaan Exxon tersebut belum disetujui pemerintah yakni Ditjen Migas Departemen ESDM. Hestu juga mengatakan, saat ini, pihaknya tengah melakukan sejumlah persiapan guna mencapai target produksi mulai akhir 2008 tersebut. Di antaranya, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Minyak dan Gas (Lemigas) Departemen ESDM tengah melakukan kajian untuk memproduksi minyak dalam volume kecil. "Pembangunan fasilitas produksi menunggu hasil kajian Lemigas ini. Kajian telah dilakukan sejak Maret dan diperkirakan selesai Mei 2007," katanya. Kajian tersebut menyangkut teknik, keekonomian, dan lingkungan untuk mengevaluasi sejumlah skenario produksi lebih awal. Skenario yang dipilih akan dimintakan persetujuan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Selain itu, kata Hestu, pihaknya juga tengah melakukan sosialisasi pembebasan tanah sebagai lokasi pembangunan fasilitas produksi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007