Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengatakan akses keluar jalan tol di daerah Brebes Timur atau yang kerap disebut "Brexit" (Brebes Exit) seharusnya dibuat jalan layang guna mengatasi kemacetan.

"Seharusnya Brexit dibuat jalan layang yang tidak menghambat jalur Pantura," kata Bambang Haryo Soekartono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut Bambang, jalur Brexit yang diresmikan pada tanggal 16 Juli 2016 dinilai tidak dipersiapkan dengan baik sehingga menimbulkan insiden kemacetan yang luar biasa panjang saat arus mudik Lebaran lalu.

Politisi Partai Gerindra itu berpendapat, koordinasi dan sinergi selama arus mudik berjalan juga dinilai minim antara Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pengelola jalan tol, kepolisian, dan Kemenhub.

Semestinya, ujar dia, BPJT terlebih dahulu membuat standardisasi sebelum membuka jalur, agar diketahui volume kendaraan yang masuk, sehingga tidak terjadi kepadatan di jalan tersebut.

"Secara eksternal, pemerintah harus bisa mengatur origin in destination (asal mula) dari pemudik. Asal pemudik harus didata oleh Kemenhub, sehingga bisa memberikan pengarahan kepada pemudik untuk menggunakan jalur alternatif seperti jalur tengah, utara, dan selatan," katanya.

Dengan demikian, menurut dia, maka penumpukan kendaraan juga tidak akan terjadi serta pihak Kementerian Perhubungan juga selayaknya dibantu oleh pihak dinas perhubungan daerah, agar kepadatan bisa diatur dengan optimal.

Sebagaimana diwartakan, dalam mengantisipasi arus balik pada lebaran 2016 ini, Kepolisian Resor Brebes, Jawa Tengah, menambah dua gardu tiket tol Brebes Exit Timur sebagai upaya mengantisipasi kemacetan arus balik di pintu gerbang tol tersebut.

Kepala Polres Brebes, AKBP Lutfie Sulistiawan di Brebes, Sabtu (9/7), mengatakan bahwa memasuki H+3 Lebaran arus balik kendaraan menuju Jakarta didominasi mobil pribadi.

AKBP Lutfie juga mengemukakan bahwa pihak polres akan melakukan "contra flow" (lawan arus) di jalur pantura yaitu di perbatasan Kabupaten Brebes-Kota Tegal.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil menilai kemacetan parah yang terjadi di pintu keluar Tol Brebes Timur alias Brebes Exit (Brexit), menjadi pelajaran perlunya peningkatan pembangunan infrastruktur secara berkesinambungan.

"Pengalaman kemarin, macet total di Brexit itu menjadikan istilahnya waking alarm call atau jadi panggilan alarm bagi kita semua bahwa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang infrastruktur," ujar Sofyan saat ditemui di sela-sela acara Halal Bi Halal di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta, Selasa (12/7).

Sofyan mengakui, saat ini ketersediaan infrastruktur yang memadai di dalam negeri, khususnya jalan, masih tertinggal jauh dibandingkan permintaan akan kendaraan yang semakin meningkat. 

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016